Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang akan berwisata ke Pantai Selatan Jawa untuk berhati-hati. Sebab, ada kemungkinan potensi terjadinya gelombang setinggi hingga empat meter akahir-akhir ini.
Imbauan ini dikeluarkan BMKG bertepatan dengan masa iburan sekolah biasanya kerap dimanfaatkan keluarga untuk berlibur. Salah satunya berlibur ke pantai selatan.
BMKG mengkhususkan imbauan itu untuk masyarakat yang berlibur ke pantai selatan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Saat liburan sekolah seperti saat sekarang ini, tidak menutup kemungkinan masyarakat memanfaatkannya untuk berlibur ke pantai," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Selasa (21/12).
Biasanya, wisatawan sering kali lengah terhadap kondisi gelombang. Terlebih, karena asiknya mandi di pantai. Kelengahan itu dapat mengakibatkan kecelakaan, seperti terseret gelombang tinggi yang datang secara tiba-tiba.
"Bagi wisatawan yang berwisata di pantai selatan Jabar, Jateng, maupun DIY, terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan," paparnya.
BMKG, lanjutnya, telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga 22 Desember 2021. "Ini akan terus diupdate jika ada perkembangan lebih lanjut," imbuhnya.
Tinggi gelombang di wilayah perairan pantai selatan Jabar hingga DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai 2,5 meter sampai 4 meter.
"Apalagi saat sekarang sedang berlangsung musim angin baratan. Sehingga gelombang tinggi sering terjadi," pungkasnya.
Wilayah perairan selatan Jabar hingga DIY yang berpotensi terjadi gelombang tinggi meliputi pantai selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta. (rh/zul)