Pantura Dikepung Air, Ribuan Rumah Warga di 11 Desa di Tiga Kecamatan Terendam Banjir

Selasa 23-11-2021,11:25 WIB

Wilayah Pantura Kabupaten Tegal dikepung banjir usai wilayah Kabupate Tegal dan sekitarnya diguyur hujan deras, Senin (22/11) malam, hingga, Selasa (23/11) pagi. Akibatnya ribuan rumah warga di sejumlah desa di tiga kecamatan terendam air.

Ketiga kecamatan itu yakni Suradadi, Kramat, dan Warureja. Anggota DPRD Kabupaten Tegal, H. Bakhrun mengatakan banjir menerjang wilayah pantura sejak, Selasa (23/11) dinihari WIB.

Banjir merendam permukiman warga di Desa Sidaharja dan Jatibogor Kecamatan Suradadi. Kemudian di Kecamatan Kramat merendam rumah warga di Desa Maribaya, Plumbungan, dan Kemuning.

Sementara di Kecamatan Warureja, banjir merendam Desa Kendayakan,  Sukareja, Warureja, Banjaragung, Banjarturi, dan Kedung Kelor. "Ketinggian banjir bervariasi. Mulai dari semata kaki hingga sepinggang orang dewasa," katanya.

Untuk wilayah Suradadi dan Kramat, tambah Bakhrun, banjir terjadi akibat luapan Sungai Cacaban. Sedangkan di wilayah Warureja, kiriman dari Sungai Rambut. Disinyalir, drainase atau saluran di sejumlah desa tidak mampu menampung air sehingga air meluap ke permukiman warga.

Bakhrun berharap Pemkab Tegal supaya fokus pada perbaikan drainase. Dia juga menghendaki, pemerintah daerah agar mengusulkan normalisasi Sungai Rambut dan Sungai Cacaban ke Pemerintah Provinsi Jateng.

"Harus ada normalisasi, karena banjir di wilayah pantura ini selalu terjadi setiap tahun. Sudah langganan. Drainase juga harus diperbaiki," tambahnya.

Sementara itu, Perangkat Desa Maribaya, Surono menuturkan, seluruh permukiman di Desa Maribaya nyaris terendam banjir. Terparah di RW 1 dan RW 2.

Bahkan, di underpass rel kereta api di desa tersebut, tidak bisa dilewati kendaran. Baik roda dua maupun empat. Sebab, ketinggian banjir mencapai sepinggang orang dewasa.

Hingga, Selasa (23/11) siang, masih banyak rumah warga yang terendam banjir. Dia berharap ada penanganan khusus dan serius untuk wilayah Desa Maribaya.

Sebab, banjir kerap terjadi ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Banjir disebabkan luapan dari Sungai Cacaban. Harapannya, Sungai Cacaban dinormalisasi.

Selain di Pantura, banjir juga merendam 13 RT di Desa Dukuhturi dan Kupu Kecamatan Dukuhturi. Hingga berita ini diunggah, masih dilakukan sejumlah penanganan terhadap warga yang terdampak. (guh/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait