Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM berharap produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Tegal bisa memasok di sejumlah perusahaan yang bernaung di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu diucapkan Ari Anindia, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Sistem Logistik dan Manajemen Operasi Rantai Pasok di salah satu hotel di Tegal.
Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti, dan para IKM yang tergabung di Tegal Manufaktur Indonesia (TMI).
Ari Anindia mengatakan, kegiatan FDG ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan nota kesepahaman tiga menteri, yakni Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN. Hal itu direalisasikan Kementerian Koperasi dan UKM dengan memasukkan IKM dalam rantai pasok BUMN.
"Kami berharap produk IKM Tegal bisa masuk rantai pasok BUMN,” katanya.
Dalam kegiatan itu, hadir pula tiga perusahaan BUMN, yakni PT Inka Solution Tranding, PT PLN (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). Mereka menawarkan produk-produk yang bisa dipasok dari IKM Tegal.
"Produk logam asal Kabupaten Tegal terkenal. Semoga banyak yang bisa masuk ke BUMN," tambahnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti berharap kegiatan itu bisa ditindaklanjuti dengan MoU antara Koperasi TMI dengan tiga perusahaan BUMN tersebut.
Koperasi-koperasi yang beranggotakan IKM di Kabupaten Tegal siap bekerjasama, bermitra dengan BUMN yang terhubung dalam Sistem Rantai Pasok BUMN yang sedang dikembangkan ini.
"Kami yakin IKM Tegal mampu memasok BUMN,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Koperasi Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Erlin Trisnawati juga berharap agar perusahaan BUMN yang lainnya akan menyusul untuk melakukan kemitraan setelah melihat potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Tegal dalam pengembangan industri.
"Semoga akan terwujud koperasi yang maju dan besar serta usaha anggotanya juga berkembang," tandasnya. (guh/ima)