Bupati Tegal luncurkan program Jualan Bareng Umi-Ardie (Jalabia). Ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar bupati dalam membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Tegal.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, program UMKM Jalabia itu akan dipasarkan melalui jejaring media sosial. Karena kebijakan pembatasan aktivitas dan mobilitas selama masa pandemi Covid-19 sangat memukul kehidupan perekonomian pelaku usaha kecil, mikro dan ultra mikro. Sementara upaya konvergensi pemasaran produknya masuk ke pasar digital masih terkendala literasi digital pelaku UMKM.
"Pandemi Covid-19 telah mempersempit akses jalur pemasaran konvensional UMKM karena tempat berjualannya ditutup," katanya.
Juga dibatasi jam operasionalnya atau pembeli yang berkurang akibat pembatasan mobilitas dan aktivitas warga. Namun di sisi lain, pembatasan di masa pandemi justru membuka pasar digital yang berkembang semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet dan media sosial.
Prosesnya simpel, pelaku UMKM diidentifikasi dan dibantu pembuatan video profil usahanya dengan tampilan visual yang menarik untuk kemudian diunggah ke media sosial. Otomatis, dari sana ada ribuan orang menonton.
Unggahan profil produk UMKM di kanal media sosial milik orang nomor satu di Kabupaten Tegal dan akun Humas mendapat banyak apresiasi dari warganet.
"Dari sana pula tak sedikit pesanan yang kemudian masuk ke pelaku usaha usai menyaksikan tayangan Jalabia tersebut," tambahnya.
Dihubungi terpisah, salah satu pengrajin tempe lonjoran daun jati di Desa Margasari, Kecamatan Margasari, Solikhin (46) mengaku dalam empat hari sejak unggahan Jalabia tayang, sudah ada tambahan pesanan 100 lonjor tempe jati.
Pembeli baru memesan tempe setelah melihat di medsos, bupati memborong tempenya. Ada yang untuk hajatan, ada juga yang mau dibawa ke Jakarta untuk oleh-oleh.
Hal senada disampaikan Mita (23), pemilik usaha pembuatan roti dan cemilan kue brownies kering asal Desa Pangkah Kecamatan Pangkah. Dirinya mengaku senang tempat produksinya dikunjungi wakil bupati dan diulas lewat program Jalabia.
Sejak diunggah akhir tahun 2020 lalu, sudah ada belasan produk UMKM yang diulas melalui program Jalabia ini. (guh/ima)