Musibah banjir Jakarta, Senin (8/2), dikomentari politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli. Dia menyebut banjir Jakarta adalah karma buzzer Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menjadikan banjir Semarang dan Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai bahan bullyan.
“Karma adalah saat buzzer2 Anies jadikan banjir di Kalsel & Semarang sbg bahan bullyan, kini Jakarta mulai banjir,” kata Guntur Romli dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitter pribadinya, @GunRomli, Senin (8/2).
Menurut Guntur Romli, ketika Semarang dan Kalsel dilanda banjir, buzzer Anies ngoceh dan meledek pendukung Jokowi yang biasa disebut cebong.
“Saat Kalsel & Semarang banjir, buzzer2 Anies: Bong kok gak ngomong soal banjir di Kalsel & Semarang. Saat Jakarta mulai banjir, Buzzer2 Anies: Ayo Bong waktunya ngoceh, Jakarta mulai banjir. Serendah2 itu kah kalian dibayar?,” tulisnya.
Sedikitnya 27 RW di wilayah DKI Jakarta dilanda banjir, Senin (8/2) pagi. Banjir tersebut dipicu hujan yang turun sejak, Minggu (7/2) sore, hingga, Senin (8/2) pagi.
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniru cara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengatasi banjir Jakarta.
“Jakarta banjir? Kenapa baru sekarang gak dari kemarin? Ya, dulu hujan sedikit langsung banjir, @aniesbaswedan akhirnya ikuti SEDIKIT Program Ahok sehingga tidak banjir waktu hujan kemarin,” kata Teddy dikutip dari akun Twitter pribadinya, @TeddyGusnaidi, Senin (8/2).
Teddy meminta Anies mengikuti dan melanjutkan semua program Ahok untuk mengatasi banjir. “Saran saya, ikuti saja SEMUA program Ahok, toh itu tidak membuat anda menjadi hina,” tandas Teddy. (pojoksatu/zul)