Tanggapi Dugaan Kudeta Demokrat, Ruhut Sitompul: Jangan Kekanak-kanakan, Jangan Apa-apa Ngadu ke Pak Joko Wido

Kamis 04-02-2021,10:00 WIB

Kondisi Partai Demokrat tengah menjadi perhatian publik. Dugaan kudeta yang sempat disampaikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih memantik sejumlah komentar.

Perbandingan masa kepemimpinan AHY dan pemimpin sebelumnya menjadi sorotan. Politisi PDI Perjuangan yang sempat menjadi kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul juga ikut angkat suara.

Dia mengaku sempat diajak. Yakni untuk bersaksi terkait persoalan di bawah kepemimpinan putra Soesilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Menurutnya, banyak kader Partai Demokrat yang mendatangi dirinya. Mereka yang datang, menceritakan kondisi partai yang berbeda saat ini. Tidak hanya di jajaran pusat, para kader di daerah juga mengeluhkan kondisi yang sama.

"Banyak datang ke saya juga, jadi yang bikin ramai-ramai baik itu yang ada di daerah, begitu juga di pusat, mereka merasa PD sekarang beda dengan zaman Abang waktu itu," kata Ruhut, kepada, Rabu (3/2).

Menurutnya, keluhan yang disampaikan adalah ketika AHY menjabat sebagai ketua umum. Mereka bercerita, ketika ada DPP datang ke daerah, kader di daerah dibebani dengan membiayainya.

"Perlu aku sampaikan kalau dulu aku keliling semua kabupaten/kota dan provinsi, jadi aku hampir 500 itu datang ke kabupaten/kota, nah itu biaya kami, nggak pernah membebani daerah, nah begitu juga pilkada-pilkadanya, jadi mereka banyak ngeluh ya, harus bayar ke DPP di era AHY sekarang ini," paparnya.

Menurutnya, atas dasar tersebut gerakan kudeta di tubuh internal Partai Demokrat pun terjadi. Ia menyebut ada upaya pengumpulan kekuatan untuk mengkudeta AHY. Ruhut melanjutkan, jika ada sebagian yang ingin tetap malakukan Kongres Luar Biasa.

"Tapi memang aku mohonlah ini AHY dan para pendukungnya blunder, kenapa? Kalau ada masalah jangan dibawa ke luar," ujarnya.

Lebih lanjut, Ruhut meminta AHY bersikap dewasa menyikapi kudeta atas dirinya. Ia juga berpendapat, jika persoalan tersebut seharusnya tidak sampai ke tangan Jokowi. Alasannya, hal tersebut merupakan internal partai yang harus diselesaikan oleh pihak internal.

"Jangan kekanak-kanakan, jangan apa-apa ngadu ke Pak Joko Widodo. Saya ini orang dekat Presiden loh, saya pendukung, dan saya tidak ada dapat apa-apa dari Pak Joko Widodo, tapi saya pendukung beliau," kata Ruhut.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herman Khaeron menegaskan jika partainya tidak pernah mengeluarkan nama. Ia juga menegaskan, jika tidak ada konflik internal. Yang terjadi hanya dinamika saja," terangnya.

"Saya termasuk kader lama yang biasa ketemu dengan riak-riak yang tentu ini sebagai partai politik pasti ada dinamika-dinamika yang itu bisa kami selesaikan dengan baik," ujar Herman. Ia juga meminta semua pihak tidak agar menciptakan konflik baru dengan Partai Demokrat.

Menurutnya, apa yang terjadi saat ini adalah karena adanya campur tangan pihak luar. Pihak luar juga diminta tidak membenrukan antara kader dengan para pendiri dan senior partai.

"Ini dinamika saja tetapi yang menjadi krusial dan menjadi urgensi pada saat ini adalah ada campur tangan pihak eksternal yang tentu ini ada sejarahnya kalau melihat sejarahnya ke belakang ada campur tangan itu," lanjut Herman.

Tags :
Kategori :

Terkait