Ratusan santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Brebes memiliki gejala virus corona (Covid-19). Mereka kemudian menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Brebes Imam Budi Santoso membenarkan perihal tersebut. Ratusan santri tersebut mengeluh kehilangan indra penciuman.
"Dari ratusan santri yang memiliki keluhan hilang rasa dan penciuman, kita lakukan sampling 46 santri untuk dirapid test. Dan hasilnya semuanya reaktif," ungkapnya, Sabtu (14/11).
Dijelaskan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren tersebut, pihaknya telah menyarankan 200-an lebih santri untuk melakukan isolasi. Termasuk pasien yang sudah dirapid test untuk melakukan isolasi di lingkungan pondok.
"Sudah empat hari ini kita lakukan skrining untuk mengetahui jumlah santri yang mengeluh hilang rasa penciuman. Dan ini belum selesai," jelasnya.
Ditambahkannya, total santri di pondok pesantren itu sebanyak 4.876 orang. Namun, yang ada di lingkungan pondok hanya sebanyak 4.476 orang.
"Kalau toh nanti dari hasil skrining ada yang mengeluh hal yang sama, maka kita menyarankan untuk mengisolasi mandiri," ucapnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, kegiatan di pondok pesantren sudah dikurangi tidak seperti biasanya. Contoh, misalnya dalam kelompok belajar ada 10 orang kali ini dikurangi menjadi lima orang. Termasuk tinggal di asrama. Misalnya tadinya ada 20 orang dikurangi setengahnya.
"Semua kegiatan di pondok kita batasi. Termasuk kegiatan orang tua santri dan guru santri dari luar tidak diperkenankan masuk," pungkasnya. (ded/ima)