Wilayah Pesisir Utara Losari Brebes Sering Tergenang Banjir Rob, Anggota DPRD: Pemkab Lakukan Langkah Konkret
Wilayah Pesisir Utara Lodari Sering Tergenang Banjir Rob, Ini Kata Anggota Dewan.(Istimewa)--
BREBES, radartegal.com - Sejumlah desa di wilayah utara Kecamatan Losari sering tergenang banjir rob. Menyanggapi hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Brebes, Muhaemin Prinawan, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes untuk segera melakukan langkah konkret dalam menangani bencana banjir rob tersebut.
Seperti diketahui, sejumlah desa di wilayah utara Kecamatan Losari seperti Desa Limbangan, Karangdempel, Prapag Kidul dan Desa Prapag Lor menjadi langganan banjir rob setiap tahunnya.
Bahkan, terbaru ribuan rumah warga di sejumlah desa dilaporkan terendam air rob selama tiga hingga empat hari akhir pekan lalu. Oleh karena itu, perlu ada langkah konkrit dalam mengatasi permasalahan ini.
“Banjir rob ini sudah terjadi tiga hari, dan yang paling besar terjadi tiga sampai empat hari pekan laku. Dampaknya sangat dirasakan masyarakat,” ujar Muhaemin Primawan, Senin 26 Mei 2026.
BACA JUGA: Banjir Rob Rendam Ribuan Rumah di Losari Brebes
BACA JUGA: Ratusan Rumah dan Tambak di Brebes Terendam Banjir Rob
Muhaemin yang juga tokoh masyarakat Desa Prapag Kidul menyebutkan, banjir rob kali ini dampaknya cukup luas. Khususnya di Pedukuhan Crucuk, serta wilayah Prapag Kidul dan Prapag Lor. Bayangkan saja, sedikitnya seribu rumah warga yang terdampak banjir rob tersebut.
Menurutnya, banjir rob besar seperti ini bukanlah kejadian baru dan hampir selalu terjadi setiap tahun. Tidak hanya merendam pemukiman warga, namun banjir rob juga merendam tambak milik masyarakat setempat. Dia menilai perlunya normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase sebagai langkah awal.
“Ini banjir musiman, tapi bukan berarti kita harus membiarkan terus terjadi. Pendangkalan sungai jadi salah satu penyebab utama, dan harus segera dinormalisasi,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.
Muhaemin berharap, Pemkab Brebes dapat segera turun tangan melakukan penanganan baik jangka pendek seperti bantuan darurat kepada warga terdampak, maupun jangka panjang melalui perbaikan infrastruktur pengontrol banjir.
“Jangan menunggu makin parah, masyarakat butuh solusi nyata, bukan hanya janji,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



