5 Mitos Sunda yang Masih Dipercaya Masyarakat, Ternyata Ada Larangan Menikah

5 Mitos Sunda yang Masih Dipercaya Masyarakat, Ternyata Ada Larangan Menikah

Mitos Sunda yang masih dipercaya masyarakat ini menunjukkan betapa kuatnya akar budaya Sunda. Meskipun zaman terus berubah, namun cerita-cerita tentang mitos--

Cobek memiliki fungsi khusus dalam menyiapkan makanan, dan menggunakannya untuk makan dianggap merendahkan fungsi tersebut.

Selain itu, ada juga kepercayaan bahwa makan menggunakan cobek bisa membuat rezeki sulit datang.

3. Mitos tentang Nyi Roro Kidul

Meskipun mitos ini dikenal luas di Jawa, masyarakat Sunda, terutama yang tinggal di pesisir selatan Jawa Barat, juga sangat mempercayai keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan.

BACA JUGA: 5 Mitos Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa, Jadi Hari Sakral atau Sial?

BACA JUGA: Segudang Mitos Unik yang Konon Bisa Bawa Sial Jika Dilakukan

Ia digambarkan sebagai sosok ratu yang cantik dan berkuasa. Mitos ini sering dikaitkan dengan berbagai kejadian di laut, seperti ombak besar atau kecelakaan.

Masyarakat setempat sering memberikan sesajen atau melakukan ritual tertentu sebagai bentuk penghormatan agar terhindar dari murka Nyi Roro Kidul.

4. Larangan Menikah dengan Orang Jawa (Mitos Perang Bubat)

Mitos ini berakar dari peristiwa sejarah Perang Bubat antara Kerajaan Sunda dan Majapahit. Peristiwa tragis ini meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat Sunda.

Mitos ini melarang pernikahan antara orang Sunda dan Jawa sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan untuk mencegah terulangnya konflik di masa lalu.

BACA JUGA: 8 Mitos soal Pernikahan yang Populer di Indonesia, Aneh tapi Unik

BACA JUGA: 7 Mitos yang Konon Bikin Susah Dapat Jodoh Terpopuler di Indonesia, Percaya?

Meskipun kini banyak pernikahan lintas budaya terjadi, mitos ini masih diingat sebagai bagian dari sejarah dan identitas masyarakat Sunda.

5. Mitos Tanjakan Emen

Tanjakan Emen di Subang terkenal dengan mitosnya yang menyeramkan. Konon, sering terjadi kecelakaan di tanjakan ini karena adanya gangguan makhluk halus.

Nama "Emen" sendiri berasal dari nama seorang sopir yang pernah mengalami kecelakaan di tempat tersebut.

Masyarakat percaya bahwa untuk melewati tanjakan ini dengan selamat, pengendara harus berhati-hati dan membunyikan klakson sebagai bentuk permisi kepada penunggu tempat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: