Deretan Aturan Baru Pinjol 2025, Mulai dari Bunga sampai Batasan Usia Peminjam

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa peminjam memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengembalikan pinjaman, sehingga mengurangi risiko gagal bayar dan utang yang menumpuk.

Syarat penghasilan minimum ini juga bertujuan untuk melindungi peminjam yang mungkin tergoda untuk mengajukan pinjaman yang lebih besar dari kemampuan mereka. Dengan adanya batasan ini, diharapkan peminjam dapat menghindari terjebak dalam lingkaran utang yang tidak terkendali.

3. Batasan Bunga Pinjaman

Batasan bunga adalah salah satu aspek penting yang diatur dalam regulasi pinjaman online. Aturan baru ini memberikan ketentuan yang lebih tegas terkait bunga pinjaman, dengan membedakan antara pinjaman konsumtif dan pinjaman produktif.

BACA JUGA: Sering Dapat SMS Penawaran Pinjol? Ini Penyebab dan Solusinya

BACA JUGA: Begini Sanksi Debitur Pinjol yang Langgar Kontrak Perjanjian Pinjaman

Pinjaman Konsumtif

• Untuk tenor kurang dari 6 bulan, bunga maksimum yang dikenakan adalah 0,3% per hari.
• Untuk tenor lebih dari 6 bulan, bunga maksimum turun menjadi 0,2% per hari.

Pinjaman Produktif

• Untuk sektor mikro dan ultra mikro dengan tenor kurang dari 6 bulan, bunga maksimum yang dikenakan adalah 0,275% per hari.
• Untuk tenor lebih dari 6 bulan pada pinjaman produktif, bunga maksimum tetap di angka 0,1% per hari.

Perbedaan bunga antara pinjaman konsumtif dan produktif ini bertujuan untuk memprioritaskan sektor-sektor yang lebih mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti sektor mikro dan ultra mikro.

Dengan bunga yang lebih rendah pada pinjaman produktif, OJK berharap dapat mendorong sektor-sektor ini untuk berkembang, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Panduan Menjaga SLIK OJK agar Tetap Bersih untuk Debitur Pinjol Pemula

BACA JUGA: 3 Pinjol Tanpa Biaya Admin 2025 Bunga Rendah dan Legal OJK

4. Tujuan dan Dampak Aturan Baru

Aturan-aturan baru ini merupakan langkah penting dari OJK untuk mengurangi risiko utang yang berlebihan di kalangan peminjam, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas industri pinjaman online di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak peminjam yang terjebak dalam lingkaran utang karena tingkat bunga yang tinggi dan kurangnya regulasi yang ketat.

Dengan pengaturan bunga yang lebih terkontrol dan pembatasan pada peminjam yang belum memiliki kedewasaan finansial, OJK berupaya untuk memberikan perlindungan lebih bagi konsumen.

Selain itu, dengan adanya aturan mengenai penghasilan minimum, OJK berharap dapat mengurangi angka peminjam yang mengajukan pinjaman lebih besar dari kemampuan finansial mereka.

BACA JUGA: Tidak Tercatat SLIK, Galbay Pinjol Ilegal Justru Punya Risiko Lebih Fatal

BACA JUGA: 5 Aplikasi Keuangan Bantu Atur Utang Pinjol agar Lebih Efektif

Sumber: