Visioner, Pengamat Politik UPS Nilai Paslon Nomor 1 Pilbup Tegal Lebih Kompeten

Visioner, Pengamat Politik UPS Nilai Paslon Nomor 1 Pilbup Tegal Lebih Kompeten

PASLON 1 - Pengamat Politik Universitas Panca Sakti Tegal Diryo Suparto menilai paslon nomor 1, Bima-Mujab dinilai lebih berkompeten.-Istimewa-Radartegal.disway.id

SLAWI, radartegal.com- Kabupaten Tegal memerlukan pemimpin yang berpengalaman dan visioner. Hal itu seperti pendapat Pengamat Politik Universitas Panca Sakti Tegal Diryo Suparto.

Karena itu, menurut dia, setelah melihat reaksi masyarakat dan penyampaian visi-misi saat debat, paslon nomor 1, Bima-Mujab dinilai lebih berkompeten.

“Di Tegal banyak hal yang bisa digali, misalkan pariwisata. Jika ini ada perencanaan dan bisa dikelola dengan baik maka akan mengundang banyak investor.  Kemudian kita juga bisa mengundang investor bidang kesehatan maupun lainnya. Idealnya pemimpin harus mampu meyakinkan,” kata dia. 

Diryo menjelaskan sumber daya yang dimiliki Kabupaten Tegal memerlukan sosok kepemimpinan yang tegas, visioner dan memiliki kecerdasan yang lebih. Apalagi jika menilik perkembangan teknologi yang ada. 

BACA JUGA: Tampil Beda, Bima-Mujab Kenakan Pakaian Adat saat Debat: Ini Simbol dan Kebanggaan

BACA JUGA: Respon Keresahan Masyarakat Pinggiran, Bima-Mujab Singgung Kanal ‘Wadul Bupati’

Berbicara soal meyakinkan, lanjut Diryo, pasangan nomor urut 1, Bima-Mujab lebih unggul dibanding paslon nomor urut 2. Latar belakang pengalaman kerja dan pendidikan antar paslon jadi pertimbangannya. 

“Paslon nomor urut satu ini cukup menarik, Bima adalah lulusan IPDN dan mantan ajudan gubernur, tentu banyak pengalaman yang diambil bagaimana melayani. Sedangkan mujab adalan mantan presiden UI dan kuliah di Inggris dengan biaya LPDP,” katanya. 

Secara pendidikan, lanjut Diryo, mereka adalah orang terdidik. Itu merupakan kelebihan yang mesti dimanfaatkan warga Kabupaten Tegal untuk meng-upgrade kemampuannya. 

“Ketika kemarin kampanye menggunakan bahasa Inggris, yang mencerminkan bahwa daerah ini bisa maju dan harus go nasional bahkan go internasional. Di sinilah pentingnya kemampuan seorang pemimpin untuk warganya,” katanya.

BACA JUGA: Disambut Ibu-ibu Fatayat, Bima Sakti Tegaskan Sevisi dengan Umi Azizah

BACA JUGA: Cerita Mbah Raisah, Kenal Mawardi Kakek Buyut Cabup Tegal Bima Sakti: Suka Bersedekah

Diryo juga menegaskan bukan berarti upaya go nasional maupun go internasional itu bakal mengikis tradisi yang dimiliki Kabupaten Tegal. Sebagai buktinya, Diryo mengatakan cuma Bima-Mujab yang berani bicara dan mengaktualisasikan tradisi. 

“Jadi debat kemarin cukup menarik perhatian, paslon nomor 1 menggunakan blangkon dan jarit model Slawi, semoga ini mencerminkan bagaimana mereka mengangkat kebudayaan Slawi,” kata dia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: