Peringati Hari Santri Nasional, Siswa di Kabupaten Tegal Diminta Buat Catatan Sejarah Baru

Peringati Hari Santri Nasional, Siswa di Kabupaten Tegal Diminta Buat Catatan Sejarah Baru

HARI SANTRI- Seluruh siswa siswi MI, SMP,dan SMAIT Luqman Al Hakim mengikuti puncak upacara Hari Santri Nasional.-Hermas Purwadi-Radartegal.disway.id

SLAWI, radartegal.com - Peringati Hari Santri Nasional, para siswa di Kabupaten Tegal diminta membuat catatan sejarah baru.

Hal tersebut disampaikan Ustadz Tamim Aziz, B,Sh.,M.P.I saat menjadi pembina upacara Hari Santri Nasional yang jatuh pada Selasa, 22 Oktober 2024. 

”Kami para santri akan membuat catatan sejarah baru bukan cukup dengan sejarah lama," tegasnya dalam upacara yang berlangsung di lapangan SMPIT Luqman Al Hakim.  

Upacara Hari Santri Nasional diikuti seluruh siswa-siswi MI, SMP, dan SMA IT Luqman Al Hakim juga segenap civitas akademika yang berada di bawah naungan Yayasan Ulin Nuha.

BACA JUGA: Pesan Pj Bupati Brebes para Peringatan Hari Santri Nasional

BACA JUGA: Peringati Hari Santri Nasional, Pimpinan Hingga Jajaran Sekretariat DPRD Brebes Berpakaian Ala Santri

Jumlah peserta upacara kurang lebih mencapai 650 orang.

Dalam amanatnya, dia mengatakan, tema Hari Santri 2024 yakni “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”.  

Dengan peringatan ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi santri masa kini untuk meneruskan perjuangan para pendahulu. 

"Momentum-momentum peristiwa kesejarahan, mengajak kita untuk membaca bagaimana peran khususnya para santri saat-saat harus berjuang, dan saat-saat harus mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Hari Santri 2024, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Singgung Revolusi Jihad dan Peradaban 5.0

BACA JUGA: Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan Sebesar Rp104,7 Miliar Disalurkan Pemprov Jateng di Hari Santri

Dia menyatakan catatan sejarah yang tidak bisa dipungkiri sesungguhnya mayoritas yang berjuang dan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia adalah para santri. 

"Sebagai contoh nama besar pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Imam Bonjol, Pangeran Antasari, Cut Mutia, Cut Nyak Dien dan bahkan pahlawan wanita R.A. Kartini konon adalah seorang santri yang berguru pada Kyai Sholeh Darat," ungkapnya.

Sumber: