Pemprov Jateng Raih Penghargaan Insentif Fiskal Rp6,45 Miliar Karena Berhasil Turunkan Stunting
PENGHARGAAN- Penghargaan diberikan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional kepada Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada acara Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pad-Istimewa-radartegal.com
JAKARTA, radartegal.com- Berhasil menurunkan stunting, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan dari pemerintah pusat berupa Insentif Fiskal sebesar Rp6,45 miliar.
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tentang upaya pencegahan stunting melalui intervensi serentak, yang sudah dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota.
Data dari intervensi yang telah dilaksanakan tersebut, harus dapat dimanfaatkan untuk program berikutnya.
"Data ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai dasar intervensi sensitif dan spesifik, agar program yang sudah disusun dapat tepat sasaran dan target prevalensi stunting segera tercapai," pesan Wapres.
BACA JUGA: Upaya Tekan Stunting di Brebes dengan Fortifikasi Beras
BACA JUGA: BPKAD Brebes Beri Donasi Telur untuk Tekan Stunting
Penghargaan diberikan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional kepada Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada acara Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada Selasa, 4 September 2024.
Nana menuturkan, pada 2023 lalu, Jateng juga memeroleh penghargaan yang sama dengan nilai Rp5,97 miliar. Bahkan, tahun ini nilainya lebih besar.
Insentif yang diperoleh akan digunakan untuk menuntaskan penanganan stunting yang masih tersisa di Provinsi Jateng.
Nana mengatakan, Pemprov Jateng menganggarkan Rp194,6 miliar untuk percepatan penanganan stunting.
BACA JUGA: Ikut Intervensi Angka Stunting di Tegal, PDNA Lakukan Pashmina
BACA JUGA: Wakili Brebes di Rakernas Arsada, Direktur RSUD Ir Soekarno Ketanggungan Singgung Penurunan Stunting
Anggaran itu diberikan dalam bentuk bantuan keuangan kepada kabupaten/kota, terutama yang kasus stuntingnya masih tinggi.
"Sasaran adalah beberapa lokasi ataupun kabupaten/kota yang tingkat stuntingnya masih tinggi," kata Nana usai acara.
Nana menuturkan, prevalensi stunting Jateng berdasarkan rilis Survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada Maret 2024 di tahun 2023 sebesar 20,7 persen, atau menurun menurun 0,1 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 20,8 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: