Jembatan Gantung di Tengah Hutan Pinus Kabupaten Tegal Selesai Dibangun, Warga Tak Lagi Terisolir

Jembatan Gantung di Tengah Hutan Pinus Kabupaten Tegal Selesai Dibangun, Warga Tak Lagi Terisolir

PERESMIAN - Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi didampingi Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Suratman dan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah saat meresmikan jembatan gantung di Kabupaten Tegal, Jumat, 12 Juli 2024.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id

Dirinya tak menampik, tanpa bantuan dari TNI dan para donatur, pembangunan jembatan gantung di tengah hutan pinus Kabupaten Tegal ini tak akan terwujud. Hal itu karena anggaran yang digunakan cukup besar.

Sedangkan anggaran dari APBD Kabupaten Tegal hanya Rp520 juta. Sementara kebutuhannya, lebih dari Rp2 miliar.

Diharapkan, dengan adanya jembatan gantung di tengah hutan pinus Kabupaten Tegal ini, akses transportasi warga Karangsari dan sekitarnya semakin lancar dan mudah. Selain membantu mobilitas perangkutan hasil bumi dan pelaku jasa, jembatan gantung di tengah hutan pinus Kabupaten Tegal ini juga dapat bermanfaat bagi warga.

BACA JUGA: Diterjang Banjir, Menara Jembatan Gantung Warisan Belanda di Kendal Ambruk

BACA JUGA: Minim Sarpras, 2000 Jiwa Penduduk Andalkan Jembatan Gantung Sangkanjaya

Utamanya dalam meningkatkan akses pendidikan anak-anak sekolah, termasuk akses ke fasilitas kesehatan.

"Semoga jembatan ini dapat dijaga dengan baik," imbuhnya. 

Menurut Pangdam, warga di Dukuh Karangsari memang cukup memprihatinkan. Mereka tidak memiliki akses infrastruktur yang memadai.

Karenanya, TNI bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal bersinergi membangun jembatan gantung di tengah hutan pinus Kabupaten Tegal ini.

"Semoga jembatan ini bermanfaat untuk warga sekitar. Kami harap, jembatan ini dijaga dengan baik supaya dapat bertahan lama," ucapnya.

Selain jembatan tersebut, Pandam juga meresmikan jembatan gantung di Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.

Menurut Pangdam, pembangunan jembatan ini dilatarbelakangi oleh tekad kuat Kodam IV/Diponegoro untuk memberikan solusi bagi warga yang terisolir karena belum tersedianya akses penghubung antar desa yang menjadi kendala utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari, terutama dalam mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kegiatan perekonomian rakyat.

Diharapkan, dengan adanya jembatan gantung di tengah hutan pinus di Kabupaten Tegal sepanjang 60 meter ini, maka dapat mempermudah akses warga menuju ke berbagai fasilitas layanan publik. 

"Dan juga dapat membuka peluang pengembangan potensi serta pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan income dan kualitas hidup masyarakat," sambungnya.

Sumber: