Malam 1 Suro 2024, Inilah Tanggal, Mitos, dan Larangannya

1. Larangan Mengadakan Pernikahan.

Sebagian masyarakat juga masih meyakini bahwa pernikahan dan perayaan lainnya dilarang pada malam 1 Suro. Menurut kepercayaan adat Jawa, bulan Suro bukanlah bulan yang baik untuk menikah.

Pasangan yang menikah pada bulan ini konon berulang kali didatangi kesialan dan bencana. Namun, larangan ini nampaknya mulai banyak ditinggalkan. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang menggelar pernikahan di bulan ini.

2. Larangan Memindahkan atau Membangun Rumah 

Pada malam pertama di bulan Suro, dilarang memindahkan atau membangun rumah. Karena masyarakat Jawa percaya bahwa hal ini membawa sial dan rumah baru yang akan ditempatinya dipercaya tidak aman dan nyaman.

3 Mengusir Roh Jahat dengan Sesajen.

Bulan Suro dianggap sebagai bulan suci yang penuh dengan bencana dan nasib buruk. Beberapa daerah mempunyai berbagai tradisi dan ritual  untuk melindungi diri dari bencana.

BACA JUGA: Jangan Dilanggar, Ini Kisah Mistis Pendakian Gunung Gede Parangrango Bogor di Malam Satu Suro

BACA JUGA: 3 Tempat Wisata Religi di Tegal, dari Makam Raja Mataram Hingga Suroponolawen

Salah satunya adalah ritual sedekah gunung atau laut yang dilakukan dengan melempar sesajen ke kawah Gunung Merapi atau dilarungkan ke dalam lautan. Dikutip dari Mohammad Zain Musa, Internasionalisasi Bahasa Indonesia: Perspektif Lintas Negara, ritual ini dapat mencegah bencana dan melindungi manusia dari bahaya di wilayah yang ditempati.

4. Tapa Bisu

Selanjutnya ada mitos tapa bisu atau tidak boleh berbicara. Ritual ini milik masyarakat Jogja dan merupakan tradisi yang diturunkan dari nenek moyang mereka.

Mereka yang melakukan ritual ini tidak berbicara saat mengelilingi benteng keraton Yogyakarta. Mereka pun berdoa sambil berjalan dalam suasana tenang.

Diketahui, setelah bel berbunyi sebanyak 12 kali, mereka mengepung benteng tersebut. Selama tapa diam, mereka dilarang berbicara, makan, minum, dan merokok.

BACA JUGA: Dilakukan Setiap Bulan Suro! Ritual Ruwat Bumi di Wisata Guci Tegal, Mensyukuri Nikmat dari Pencipta

Sumber: