Berdiri Sejak 1915, Ini Sejarah Klenteng Hok Ie Kiong di Slawi yang Menjadi Tempat Ibadah Penganut Tionghoa

Berdiri Sejak 1915, Ini Sejarah Klenteng Hok Ie Kiong di Slawi yang Menjadi Tempat Ibadah Penganut Tionghoa

Mengenal sejarah klenteng hok le kiong di slawi--

Misalnya, atap klenteng berhiaskan mainan naga sedang memperebutkan matahari. Naga dalam mitologi Tionghoa merupakan binatang yang melambangkan keadilan, penjaga barang-atang suci. 

Ada yang menarik saat memasuki salah satu ruangan di klenteng ini, yaitu lukisan dinding Gus Dur atau Abdurrahman Wahid. Gus Dur merupakan presiden ke-4 Indonesia serta yang meresmikan agama Khonghucu sebagai agama resmi yang boleh dianut warga Indonesia.

BACA JUGA: Kisah 25 Candi Yang Menjadi Asal-usul Kota Slawi, Konon Disediakan untuk Para Perjaka

BACA JUGA: Ternyata Ini Asal Usul Nama Kelurahan Randugunting di Kota Tegal, Ada Hubungannya dengan Sunan Amangkurat II

Sebagai Simbol Toleransi

Selain bernilai sejarah, klenteng Hok Ie Kiong punya simbol toleransi sama halnya dengan kepercayaan agama lain. Masyarakat Tionghoa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi yang telah diwarisi oleh para leluhurnya. 

Misalnya, toleransi dalam bentuk ritual dan sesajian yang berakulturasi dengan kebudayaan setempat yang terus dipegang erat hingga kini bahkan sejak berdirinya Kelenteng Hok le Kiong. 

Selain itu, kekaguman terhadap sosok Gus Dur yang dikenal memiliki kepedulian terhadap toleransi pun menjadi inspirasi pengurus kelenteng untuk terbuka dengan masyarakat luas. 

Karenanya, pada perayaan 100 tahun kelenteng 2015 lalu, pengurus mengundang ulama kharismatik Habib Luthfi Pekalongan dan beberapa tokoh lintas agama untuk mengisi pengajian di sana. 

BACA JUGA: Kisah Misteri Julukan Tegalwangi dan Petilasan Sunan Amangkurat I yang Menjadi Tempat Wisata Religi

BACA JUGA: Sejarah Julukan Haven Zucker Kota Tegal yang Menjadi Permulaan Pelabuhan Tegal

Kesimpulan

Klenteng Hok Ie Kiong di Slawi menjadi pusat tempat ibadah bagi umat Khonghucu dan sebagian etnis Tionghoa. Bangunan ini telah berusia ratusan tahun dengan dibuktikan prasasti bahasa Belanda tahun 1915.

Klenteng ini ternyata kental dengan pluralisme karena peran sosok Gus Dur. Demikian informasi mengenai sejarah klenteng Hok Ie Kiong di Slawi. Semoga bermanfaat.

Sumber: