Stunting di Brebes Turun 7,5 Persen, Jadi 21,6 Persen di Tahun 2023

Stunting di Brebes Turun 7,5 Persen, Jadi 21,6 Persen di Tahun 2023

Pj Bupati Brebes saat memberikan makanan tambahan kepada anak dan ibu hamil.(Istimewa)--

BREBES, RADARTEGAL.ID - Jumlah anak yang mengalami stunting di Brebes 2023 lalu mengalami penurunan 7,5 persen. Jika sebelumnya di 2022 lalu, jumlah anak sunting di Brebes mencapai 29,1 persen, kini menjadi 21,6 persen.

Penurunan tersebut merupakan, prevalensi stunting di Brebes dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Hal itu disampaikan oleh Pj Bupati Brebes dalam acara makan bareng bersama anak di Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Selasa, 4 Mei 2024.

Pj Bupati menyebutkan, prevalensi stunting dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) jumlah anak stunting di Brebes berkurang dari tahun 2022 sebesar 29,1 persen sekarang turun menjadi 21,6 persen. Adapun penurunan sebesar 7,5 persen.

"Alhamdulillah intervensi stunting tahun ini sudah luar biasa hebatnya, bahkan penurunan angka stunting di Brebes terbesar di Jawa Tengah, dan menjadi acuan seluruh kabupaten/kota lainnya," ujarnya.

BACA JUGA: Angka Stunting Jawa Tengah Diprediksi Turun, Pemprov Jateng Optimistis

BACA JUGA: Cegah Stunting, BPKAD Brebes Beri Bantuan Telur di 4 Desa

Menurutnya, penurunan jumlah anak stunting di Brebes itu merupakan hasil kerja sama semua pihak yang bersatu dan bersungguh-sungguh dalam penurunan stunting. Selain itu, pemberian makanan tambahan (PMT) harus digencarkan, makanan ini sudah berkualitas ada protein dari telur, bakso, nugget serta buah-buahan dan nasi yang terjamin.

Didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Brebes Dewi Wikaningsing makan bareng anak-anak dan ibu hamil (bumil) di Desa Bulusari Kecamatan Bulakamba memantau langsung kegiatan PMT. Di mana, PMT ini merupakan program penurunan stunting di Brebes.

Iwan menuturkan, dengan PMT dan pemenuhan gizi merupakan salah satu faktor penting guna mencerdaskan generasi penerus. Apalagi untuk menyambut bonus demografi yang harus sama-sama diwujudkan.

"Kemarin juga ada kegiatan yang sama, sumbernya dari CSR, makanan dimasak oleh ibu- ibu PKK, dan hari ini bantuan keuangan dari provinsi Jateng senilai 4 Miliar berupa pembinaan, makanan dan kegiatan lain. Jadi ada anggaran kerjakan di lapangan langsung pantau, satu bulan evaluasi," terangnya.

BACA JUGA: 380 Balita di Slawi Kabupaten Tegal Derita Stunting, Pemkab Sigap Lakukan Ini

BACA JUGA: Pemkab Tegal Bangun Balai PKB di 4 Kecamatan untuk Turunkan Stunting

Sementara itu, Camat Bulakamba Setiawan Nugroho melaporkan, ada 8 bumil dan 41 balita penerima bantuan PMT. Kegiatan ini dipusatkan di balai desa, para kelompok sasaran penerima bantuan berdasarkan data dari Puskesmas Bulakamba.

Sumber: