Bukan Membelah Pulau Jawa, Ini yang Akan Terjadi Jika Gunung Slamet Meletus

Bukan Membelah Pulau Jawa, Ini yang Akan Terjadi Jika Gunung Slamet Meletus

Bukan Membelah Pulau! Inilah yang Akan Terjadi Jika Gunung Slamet Meletus-gunung slamet meletus-

TEGAL, radartegal.id - Apa yang terjadi jika Gunung Slamet meletus? Gunung Slamet, gunung berapi aktif yang menjulang megah di Jawa Tengah, kembali menarik perhatian publik. Letusan freatik yang terjadi pada 14 November 2023 menjadi pengingat akan potensi bahaya yang mengintai di balik pesona alamnya.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi jika Gunung Slamet meletus? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang dampak letusan Gunung Slamet, baik dari sudut pandang ilmiah maupun kepercayaan masyarakat setempat.

Letusan Gunung Slamet dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu letusan freatik dan magmatik. Letusan freatik terjadi akibat uap air yang terperangkap di bawah permukaan kawah, sedangkan letusan magmatik melibatkan erupsi magma dari dalam perut gunung.

Letusan freatik

Letusan freatik Gunung Slamet umumnya memiliki radius bahaya terbatas, sekitar 2 km dari puncak kawah. Dampak utama letusan freatik adalah lontaran material pijar, hujan abu, dan gas beracun.

BACA JUGA: Status Gunung Slamet Naik ke Level 2 Waspada, Pendakian Ditutup dan Warga Diminta Tenang

BACA JUGA: Asal Usul Telaga Ranjeng di Kaki Gunung Slamet, Konon Ada Kerajaan Gaibnya dengan Ikan Lele Segede Lemari

Material pijar dapat membakar dan melukai manusia dan hewan, sedangkan hujan abu dapat mencemari air dan udara, serta mengganggu kesehatan pernapasan.

Letusan magmatik

Letusan magmatik Gunung Slamet dapat memiliki radius bahaya yang lebih luas, hingga puluhan kilometer dari puncak kawah. Letusan magmatik dapat menghasilkan aliran lava pijar, awan panas, dan hujan batu.

Aliran lava dapat menghanguskan segala sesuatu di jalurnya, awan panas dapat menyebabkan luka bakar dan sesak napas akut, dan hujan batu dapat merusak bangunan dan infrastruktur.

Kepercayaan Masyarakat Setempat

Sumber: