Video Viral di Medsos Siswi SMP di Tegal Mengalami Perundungan, Diduga Karena Saling Sindir

Video Viral di Medsos Siswi SMP di Tegal Mengalami Perundungan, Diduga Karena Saling Sindir

Cuplikan video viral di medsos siswi SMP di Tegal mengalami perundungan--

TEGAL, radartegal.id - Sebuah Video yang menunjukan seorang siswi di Tegal mengalami perundungan viral di media sosial (medsos). Dari hasil penyelidikan sementara peristiwa itu terjadi di sekitar Jalan menuju obyek wisata Pantai Alam Indah (PAI).

Kasat Reskrim Polres Tegal Kota AKP Darwan mengatakan orang tua korban telah melaporkan jika anaknya mengalami perundungan. Itu, terjadi di sekitar Jalan menuju obyek wisata PAI.

"Setelah mendapatkan laporan, hari ini kita panggil baik korban maupun mereka yang berhadapan dengan hukum. Untuk dimintai keterangan terkait kejadian itu," katanya Selasa 21 Mei 2024 di kantornya.

Menurut Kasatreskrim, dari hasil penyelidikan sementara, kejadian itu dipicu adanya saling sindir melalui verbal. Hingga, akhirnya terjadi peristiwa yang videonya viral di medsos tersebut.

BACA JUGA: Video Viral Kepala SMP Siswa Pelaku Bullying Cilacap Banjir Hujatan, Netizen: Prestasi Ndasmuuu

BACA JUGA: Viral! Video Siswi SMP di Kota Tegal Diduga Jadi Korban Kekerasan Adik Kelas

"Penyebabnya akibat sindir-sindiran hingga akhirnya terjadi peristiwa tersebut," tandasnya.

Kasatreskrim mengatakan dirinya pihak sekolah sebenarnya sudah mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan. Namun, karena ada laporan yang masuk, maka pihaknya melakukan proses lebih lanjut.

"Jadi kita tunggu saja, karena ini baru mulai pemeriksaan awal," ujarnya.

Mediasi Pelaku dan Korban Libatkan Pihak Terkait

Sebelumnya, Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal, Dewi Umaroh mengatakan setelah mengetahui adanya video tersebut, pihaknya kemudian mengirimkannya kepada pengawas. Selanjutnya, menindaklanjuti untuk mencari identitas korban dan pelaku. 

"Kemudian, setelah ketemu kita lakukan mediasi antara korban dan pelaku beserta orangtuanya. Dengan melibatkan kepala sekolah, pengawas, komite, dan bhabinkamtibmas," ujar Dewi.

Selain itu, kata Dewi, pihaknya tidak henti-hentinya melakukan pengawasan dan pembinaan. Pndampingan dan pengawasan dilakukan guru BK dan pengawas sekolah selama satu hingga dua minggu. 

Sumber: