Lebih Rendah dari Nasional, Laju Inflasi Jawa Tengah pada April 2024 0,20 Persen

Lebih Rendah dari Nasional, Laju Inflasi Jawa Tengah pada April 2024 0,20 Persen

TERKENDALI- Sekda Jateng Sumarno menyebut indikator makro inflasi Jawa Tengah pada April 2024 dalam kondisi aman dan terkendali. -Istimewa-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL – Lebih rendah dari nasional, laju inflasi Jawa Tengah pada April 2024 mencapai 0,20 persen. Sementara inflasi nasional di bulan yang sama sebesar 0,25 persen. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Dadang Hadiwan menyampaikan, inflasi Jawa Tengah pada April 2024 tercatat sebesar 0,20 persen. 

"Dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi April 2024 salah satunya dipengaruhi transportasi, terutama transportasi antarkota, perawatan pribadi, dan jasa lainnya," katanya.  

Lima komoditas dengan andil atau sumbangan inflasi Jawa Tengah secara MoM dibandingkan antara Maret dengan April 2024, yaitu bawang merah, emas perhiasan, angkutan antarkota, bawang putih, dan minyak goreng.  

BACA JUGA: Nilai Investasi Provinsi Jawa Tengah Terus Melonjak, Produsen Motor Listrik dari China Juga Masuk

"Di sisi lain, andil deflasi terjadi karena komoditas beras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan buncis," katanya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno menambahkan, indikator makro inflasi Jawa Tengah pada April 2024 dalam kondisi aman dan terkendali. 

Menurut Sumarno, terkendalinya inflasi Jawa Tengah tidak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk Pemprov Jateng, pemkab/pemkot, serta stakeholder terkait yang turut berupaya menjaga ekonomi makro di Jateng. 

"Inflasi harus dipantau setiap hari, karena perkembangannya sangat dinamis, sehingga kolaborasi bersama untuk mengendalikan inflasi harus kita lakukan," kata Sumarno di kantor BPS Jateng, pada 2 Mei 2024. 

BACA JUGA: Laju Inflasi di Jateng Aman Terkendali, Ternyata Karena Hal Ini

Dikatakan dia, berbagai upaya dilakukan untuk pengendalian inflasi Jawa Tengah. Di antaranya  meningkatkan sinergitas antara pemprov dengan pemkab/pemkot untuk bersama-sama melaksanakan program-program pengendalian inflasi. 

Seperti Gerakan Pangan Murah, cadangan pangan pemerintah, pemberian subsidi harga pangan, serta fasilitasi distribusi pangan.

Menurut Sumarno, program “Pendawa Kita” juga dapat direplikasi kabupaten/kota di Jateng sebagai upaya pengendali inflasi. Program itu sudah direplikasi di Kudus, Banyumas, Wonogiri, Cilacap, Wonosobo, Rembang, Surakarta, dan Kota Tegal. 

"Kami berharap Pendawa Kita juga direplikasi di kabupaten/kota lain," pintanya. (*)

Sumber: