Cuma Ada di Tegal, Sate Kemronyos Kuliner Khas yang Kian Banyak Digandrungi Wisatawan karena Rasa Uniknya

Cuma Ada di Tegal, Sate Kemronyos Kuliner Khas yang Kian Banyak Digandrungi Wisatawan karena Rasa Uniknya

--

Daging yang empuk dan beraroma khas seolah-olah bisa mengundang wisatawan untuk melahapnya lagi dan lagi. Potongan daging yang terasa lembut dan mudah dikunyah, meninggalkan kesan yang tak terlupakan. 

Pembuatan sate kemronyos khas Tegal

Pembuatan sate ini bisa dibilang masih menggunakan proses tradisional yang sudah  diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk menghasilkan sate yang nikmat, penjual menggunakan kambing muda yang empuk.

BACA JUGA: 6 Rekomendasi Kuliner Tegal Malam Hari yang Murah, dari Mulai Sate Kambing hingga Ponggol Setan

Sebelum dibakar, daging kambing sudah dimarinasi dengan bumbu rempah rahasia yang meresap hingga ke dalam serat daging. Selama proses pembakaran, sate ini terus diolesi dengan bumbu olesan istimewa.

Proses pembakaran yang sempurna menghasilkan bagian luar yang sedikit gosong yang mengunci kelembutan bagian dalamnya. Aroma bakaran yang menguar dari sate mampu menggoda iman para wisatawan.

Perpaduan daging kambing yang empuk, bumbu rempah yang meresap, dan aroma arang yang menggugah selera, menjadikan sate kemronyos khas Tegal wajib dicoba saat berkunjung ke Tegal.

BACA JUGA:5 Tempat Warung Sate Kambing Enak di Tegal yang Terkenal, Belum Lengkap Jika Tak Mampir ke Sini

Cara penyajiannya yang unik 

Kelezatan sate ini semakin unik rasanya jika disajikan dengan timun acar, bawang merah mentah, dan sambal rawit. Timun acar yang cukup asam dan segar menjadi penyeimbang kuliner khas Tegal yang satu ini. 

Dengan adanya bahan pelengkap ini semakin memperkaya rasa sate, memberikan kesegaran dan sedikit pedas, menyeimbangkan gurihnya bumbu kacang. Sedangkan sambal rawit yang pedas menjadi pelengkap sempurna bagi kamu pencinta pedas. 

Kesimpulan

Nah, itulah ulasan tentang sejarah sate kemronyos kuliner Khas Tegal yang banyak digandrungi wisatawan dari berbagai daerah. Belum lengkap jika berkunjung ke Tegal, kalau belum menyantapnya. (*)

Sumber: