Sejarah Tradisi Udun-Udunan, Budaya di Masyarakat yang Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Sejarah Tradisi Udun-Udunan, Budaya di Masyarakat yang Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

sejarah tradisi udun-udunan ini memegang peranan penting sebagai pengingat akan pentingnya bersyukur, mendoakan leluhur, dan mempererat ikatan keluarga serta masyarakat.-(Foto: Istimewa)-

RADAR TEGAL - Indahnya ragam budaya Indonesia tercermin dalam berbagai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah sejarah tradisi udun-udunan.

Sejarah tradisi udun-udunan, sebuah perayaan yang kaya akan makna dan nilai spiritual, yang menjadi bagian tak terpisahkan. Dari perayaan Hari Raya Idul Fitri di berbagai daerah di Jawa. 

Sebuah perjalanan spiritual yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Sejarah tradisi udun-udunan ini menandai akhir bulan suci Ramadhan dengan rasa syukur dan kedekatan antar sesama. 

Dalam artikel kali ini, mari kita telusuri lebih jauh sejarah tradisi udun-udunan, perbedaan, manfaat dan doa yang dipanjatkan dari tradisi ini. Sambil merayakan keberagaman budaya yang menjadi ciri khas Indonesia, khususnya di daerah Jawa ini.

BACA JUGA: Full 30 Hari! Ini Jadwal Buka Puasa dan Imsak Bulan Ramadhan 2024 Wilayah Bandung Jawa Barat

Asal Usul Tradisi Udun-Udunan

Menelusuri akar sejarah tradisi udun-udunan membawa kita pada perjalanan yang sarat makna dalam budaya Jawa dan Islam. Kata "udun", yang berasal dari bahasa Jawa "udun-udun", secara harfiah mengandung makna "turun". 

Sejak zaman Wali Songo, tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi dakwah untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sebuah warisan berharga yang terus hidup dan bernilai hingga kini.

Perbedaan Tradisi Udun-Udunan dan Munggahan

Terkadang, sejarah tradisi udun-udunan disamakan dengan tradisi munggahan, namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Munggahan, yang mengandung makna "naik", adalah upacara yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban, sebagai bentuk menyambut kedatangan bulan Ramadan. 

Di momen ini, tradisi "megengan" menjadi bagian tak terpisahkan, di mana keluarga berkumpul untuk menyantap hidangan bersama, mempererat ikatan kekeluargaan.

BACA JUGA: 1 Ramadhan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Besok Puasa

Sementara itu, udun-udunan diselenggarakan pada 21-23 Ramadan, menandakan "turunnya" berkah dan ampunan setelah sebulan berpuasa penuh. Di momen ini, tradisi "nyadran" menjadi fokus, di mana kunjungan ke makam leluhur dilakukan untuk memanjatkan doa dan mempererat hubungan spiritual dengan para leluhur.

Manfaat Tradisi Udun-Udunan

Sumber: