Kembangkan Tari Sufi Sejak Tahun 2017, Ponpes di Kabupaten Tegal Banjir Permintaan Tampil saat Ramadhan

Kembangkan Tari Sufi Sejak Tahun 2017, Ponpes di Kabupaten Tegal Banjir Permintaan Tampil saat Ramadhan

TAMPIL- Irham Aji Pangestu, pengurus dan pelatih tari sufi di Ponpes Misbakhul Huda Amiriyah Putra Kambangan, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, saat tampil di acara pengajian, beberapa waktu lalu. -Yeri Noveli-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Kembangkan tari sufi sejak 2017, Pondok Pesantren (Ponpes) Misbakhul Huda Amiriyah Kambangan, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal banjir permintaan tampil saat bulan Ramadhan. Di bulan puasa ini sudah ada 18 permintaan tampil. 

“Sayangnya, kami di pondok banyak kegiatan, sehingga semua permintaan kami batalkan. Fokus ke pondok dulu untuk mengurus para santri,” kata Pengurus Ponpes Misbakhul Huda Amiriyah Putra Lebaksiu Irham Aji Pangestu, Kamis, 21 Maret 2024 terkait kegiatan tari sufi di pondoknya. 

Menurutnya, saat ini jumlah santri putra Ponpes Misbakhul Huda sebanyak 120 anak. Dari jumlah itu, tidak sedikit para santri yang belajar tari sufi asal Turki itu. 

Mereka senang mempelajarinya karena tarian tersebut identik dengan Islam. Tari sufi ini didominasi dengan memutar badan.

BACA JUGA: Momen Ramadhan, Isi Kegiatan dengan Tradisi Jiping di Ponpes Assalafiyah Luwungragi

Meski demikian, para santri yang diasuh oleh KH Samsul Arifin ini tidak merasakan pusing.

"Jadi awalnya ada alumni di sini yang belajar tari sufi di KH Budi Harjono Semarang yang merupakan guru Tari Sufi Nusantara,” kata 

Irham yang juga pelatih tari sufi di ponpes tersebut mendapatkan ilmu Tari Sufi dari seniornya. Menurut Irham, kisah ini berawal saat tokoh Islam di Turki, Syeh Maulana Jalaluddin Rumi merasa kehilangan gurunya. 

Akibat kehilangan yang mendalam, sehingga Syeh Maulana Jalaluddin Rumi berputar-putar dengan melafalkan zikir. 

BACA JUGA: Dzikir Pelunas Hutang, Menggapai Kelapangan Rezeki dengan Kekuatan Doa dan Ikhtiar

“Tari Sufi ini salah satu bentuk meditasi zikir agar lebih dekat dengan Allah SWT,” ujar Irham yang sudah malang melintang di dunia Tari Sufi itu. 

Perkembangan zaman membuat tari sufi semakin banyak diminati. Kendati gerakannya hanya monoton memutar-mutar badan, untuk busana yang dipakai bervariasi. 

Bahkan, terbaru pakaiannya menggunakan corak bendera Palestina. Dalam Tari Sufi ada beberapa bagian pakaian yang dikenakan, yakni Jas (hirq), baju (tenor), dan peci tinggi (sikke). 

Sebenarnya, pakaian tari sufi ini jadi perlambang kematian.

Sumber: