Uniknya Masjid di Rest Area Banjaratma, Brebes, Tanpa Kubah dengan Ornamen Penuh Tumpukan Batu Bata Merah

Uniknya Masjid di Rest Area Banjaratma, Brebes, Tanpa Kubah dengan Ornamen Penuh Tumpukan Batu Bata Merah

Masjid As Safar yang ada di Rest Area Heritage KM 260 B Banjaratma memiliki keunikan, yakni tanpa memiliki kubah.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Selain untuk tempat rest area bagi pengendara yang lelah perjalanan dari arah Semarang ke Jakarta, Rest Area Banjaratma juga menyajikan pemandangan yang indah. Salah satunya masjid di rest area tersebut tidak memiliki kubah seperti masjid biasanya.

Sekilas, saat berada di Rest Area Banjaratma bangunan masid tersebut tidak terlihat seperti masjid pada tempat lainnya. Ya, di Masjid Rest Area Banjaratma ini nampak terlihat tumpukan batu bata merah yang ditumpuk hingga ketinggian lima meter.

Namun, setelah dilihat dari dekat, barulah tumpukan bangunan dari bahan bata merah ini adalah sebuah masjid. Masjid yang dinamai Masjid As Safar ini menjadi aalah satu daya tarik pengunjung untuk mampir istirahat dan beribadah di rest area yang dahulunya merupakan bekas bangunan pabrik gula Banjaratma, Brebes.

Selain menggunakan tumpukan batu bata merah, bangunan masjid ini juga memiliki desain yang terinspirasi dari model gaya masjid Timur Tengah. Banyak pengunjung yang betah saat berada di sekitar masjid Rest Area Banjaratma Brebes ini.

Tiru desain masjid di Timur Tengah

Ya, bagaimana tidak, selain beribadah, pengunjung juga dapat melihat kolam ikan yang ada di dekat masjid. Berbagai jenis ikan ada di kolam sekitar masjid mulai dari koi hingga lele.

Rahmat salah seorang pengunjung mengatakan masjid tersebut sangat unik. Karena, bangunannya terbuat dari tumpukan bata merah. "Ya bagus unik, tadi juga ada ikannya, kalau ngelihat ikan itu adem," ujarnya.

Sementara itu, Manajemen Rest Area Heritage Banjaratma KM 260 B Sodikin menyampaikan, konsep bangunan masjid ini menyelaraskan dentan bangunan rest area yakni Heritage. Jadi, rest area yang bekas bangunan Belanda ini, unsur sejaraynya masih ada di bangunan masjid tersebut.

"Jadi masjid ini, kita mengkombinasikan dengan bantunan utamanya. Dan konsep bangunan ini ditata bata merah jadi kita menghemat energi dan sirkulasi udara di dalam dingin," jelasnya.

Dalam pembangunan masjid ini, lanjutnya, tidak ada bata khusus. Melainkan menggunakan bata lokal, baik itu dari Karawang ataupun dari Tegal. Dan material perekatnya menggunakan bahan yang standar. "Jadi tidak ada spesifikasi khusus, kita menggunakan bahan dari lokal," tukasnya.

Demikian informasi tentang keunikan Masjid As Safar di Rest Area Banjaratma Brebes. Semoga bermanfaat. (*)

Sumber: