Anggota DPRD Prihatin Banyak Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak di Brebes

Anggota DPRD Prihatin Banyak Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak di Brebes

Sejumlah rumah rusak akibat bencana tanah bergerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Hingga hari ini, 4 Maret 2024, puluhan rumah mengalami rusak berat akibat bencana tanah bergerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog Brebes. Bencana tersebut membuat semua kalangan prihatin. Salah satunya Anggota DPRD Brebes Nasikun.

Nasikun mengaku turut prihatin atas musibah bencana tanah bergerak yang menimpa warga di Dukuh Limbangan, Desa Sridadi Brebes. Dia menyebutkan sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sirampog rawan bencana tanah bergerak, khususnya di Desa Sridadi.

"Apalagi dari hasil rekomendasi Badan Geologi Kementerian ESDM tahun 2022 lalu, untuk sejumlah pedukuhan di Desa Sridadi rawan longsor," katanya saat menyampaikan keprihatinan terkait banyak rumah rusak akibat tanah bergerak di Brebes.

Hasil rekomendasi Badan Geologi Kementerian ESDM 2022 laku yang rawan terjadi bencana yakni Dukuh Karanganyar, Karanggondang, dan Pengasinan Desa Sridadi. Dan tidak layak untuk ditinggali dan warga harus direlokasi karena berada di mahkota longsor.

BACA JUGA: 238 Jiwa Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Brebes, 134 Diantaranya Mengungsi ke Saudara

"Ini warga Dukuh Limbangan juga sebenarnya warga relokasi akibat bencana longsor di pedukuhan lain. Kami minta Pemkab Brebes bisa merelokasi mereka (warga terdampak) di lokasi yang aman dari bahaya tanah bergerak," tegasnya.

Sementara itu, Camat Sirampog Rade Andiana Younansyah mengatakan, akibat tanah bergerak yang hingga saat ini masih terjadi. Sehingga menyebabkan jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan rusak terus bertambah.

"Saat ini ada 76 rumah rusak, dan 35 rumah diantaranya mengalami kerusakan berat dan nyaris roboh," jelasnya.

Dia menyebutkan, musibah tanah bergerak yang masih terjadi ini lantaran setiap hari masih diguyur hujan deras.

BACA JUGA: Bencana Tanah Bergerak di Brebes, 35 Rusak Berat

"Warga saat ini sudah pada mengungsi, baik di rumah saudaranya maupun di Balai Latihan Kerja (BLK) sebuah ponpes, balai desa di gudang material milik warga setempat," tegasnya.

Di tempat pengungsian, pihak pemerintah juga menyiapkan dapur umum yang diperuntukkan bagi warga terdampak tanah bergerak.

"Ke depan rencana mereka para korban tanah bergerak akan direlokasi dari Dukuh Limbangan ke Dukuh Legok yang masih satu desa di Desa Sridadi," pungkasnya.(*)

Sumber: