Berapa Tanggal Awal Puasa Ramadhan 2024 Versi NU dan Muhammadiyah? Cek di Sini
Meskipun NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam metode penetapan awal puasa Ramadhan 2024, keduanya sama-sama bertujuan untuk menjalankan ibadah puasa sesuai dengan ketentuan agama Islam. --
Perbedaan penetapan tanggal puasa Ramadhan antara NU dan Muhammadiyah disebabkan oleh perbedaan kriteria dan metode yang digunakan.
NU mensyaratkan rukyatul hilal (penglihatan langsung hilal) dengan kriteria ketat, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang didasarkan pada perhitungan keberadaan hilal secara astronomis.
Meskipun penetapan tanggal bisa berbeda, umat Islam tetap menghormati keputusan masing-masing organisasi Islam dan menjalankan ibadah puasa sesuai dengan ketetapan yang diikuti.
Penetapan awal Ramadhan
Penting untuk dicatat bahwa penetapan awal puasa Ramadhan 2024 di atas masih berdasarkan perhitungan dan belum final. NU dan Muhammadiyah akan menggelar sidang isbat (penetapan) untuk mengesahkan penetapan awal Ramadhan berdasarkan hasil rukyat yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.
Keputusan final mengenai penetapan awal puasa Ramadhan 2024 akan diumumkan oleh masing-masing organisasi Islam setelah sidang isbat. Umat Islam hendaknya mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh organisasi Islam yang diikuti.
Perbedaan penetapan tanggal tidak perlu menjadi perpecahan. Jaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah selama bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Meskipun NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam metode penetapan awal puasa Ramadhan 2024, keduanya sama-sama bertujuan untuk menjalankan ibadah puasa sesuai dengan ketentuan agama Islam.
BACA JUGA: Jadwal Imsak Kota Tegal Hari Ini, Beserta Niat dan Doa Buka Puasa Ramadhan 2023
Masyarakat diharapkan untuk mengikuti ketetapan yang dikeluarkan oleh organisasi yang diikutinya masing-masing.
Penting untuk menjaga toleransi dan kerukunan di tengah perbedaan pendapat. Mari kita jadikan perbedaan awal puasa Ramadhan 2024 tersebut sebagai rahmat dan saling menghormati pilihan masing-masing organisasi Islam.
Dengan begitu, bulan Ramadhan bisa menjadi momentum yang membawa keberkahan dan kedamaian bagi umat Islam di Indonesia.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: