Fenomena Langka Angin Tornado Rancaekek Diprediksi BRIN Setahun Lalu, BMKG Ukur Kecepatannya 36,8 Km per Jam

Fenomena Langka Angin Tornado Rancaekek Diprediksi BRIN Setahun Lalu, BMKG Ukur Kecepatannya 36,8 Km per Jam

TORNADO- Fenomena langka angin tornado Rancaekek, Bandung, Jawa Barat menghebohkan jagat media sosial, Kamis 22 Februari 2024 kemarin.-Tangkapan Layar-X

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit. Itu pun sudah lama banget. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," paparnya.

Menurutnya, skala badai tornado jauh lebih besar dan dapat menyebabkan kerusakan lebih parah. Oleh karena itu Erna mengatakan BRIN akan melakukan riset, rekonstruksi hingga investigasi terkait tornado Rancaekek.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek," bebernya.

BACA JUGA: Hujan Disertai Angin Kencang di Brebes, Rusak 9 Rumah di Satu Desa

"Efek tornado: beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan anginnya mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 65 km/jam," terangnya.

Sudah diprediksi BRIN setahun lalu

Sementara itu,  angin tornado di Rancaekek, Bandung sudah diprediksi sebelumnya. Erna menyebut tornado Rancaekek sudah diprediksi satu tahun lalu, pada 21 Februari 2023. Dia pun menjelaskan soal 'ramalan Kamajaya' yang menyebut tornado Rancaekek itu sebagai extreme event pertama di Indonesia.

"Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia?

"KAMAJAYA sudah memprediksi 'extreme event' 21 Februari 2023," bebernya dikutip dari Disway.id. 

Menurutnya para periset sangat terbantu dengan beredarnya foto dan video kejadian angin tornado itu. Erna menegaskan jika angin tornado Rancaekek merupakan fenomena langka, pertama kalinya di Indonesia.

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," imbuhnya. (*)

Sumber: infobmkg