Curah Hujan Tinggi saat Pemilu 2024, Logistik dan Kesehatan KPPS Dipertaruhkan

Curah Hujan Tinggi saat Pemilu 2024, Logistik dan Kesehatan KPPS Dipertaruhkan

SAMBUTAN- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyinggung curah hujan tinggi saat Pemilu 2024 ketika membuka rakor 'Pemantapan Isu-Isu Strategis Pemilu 2024' di Hotel R-Gina Pemalang, Selasa, 6 Februari 2024.-Istimewa-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Curah hujan tinggi saat Pemilu 2024 yang akan berlangsung 14 Februari 2024 mendatang membuat banyak pihak mulai merasa khawatir. Dengan kondisi cuaca saat ini, langkah antisipasi dari pihak penyelenggara pemilu harus dilakukan.

Curah hujan tinggi saat Pemilu 2024 membutuhkan antisipasi ekstra. Penyelenggara pemilu perlu menyiapkan antisipasi terhadap penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara yang memang terjadwal di musim penghujan saat ini. 

Upaya antisipasi perlu dilakukan menghadapi curah hujan tinggi saat Pemilu 2024, yang berpotensi mengancam kelancaran pelaksanaan pemilihan. Selain upaya penyelamatan logistik pemilu dari air hujan, kondisi kesehatan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga harus mendapatkan perhatian. 

"Musim hujan pasti punya dampak, sehingga perlu kita pikirkan saudara saudara kita yang menjadi petugas KPPS," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah  Sumarno saat membuka rakor 'Pemantapan Isu-Isu Strategis Pemilu 2024' di Hotel R-Gina Pemalang, Selasa, 6 Februari 2024.

BACA JUGA: Polisi Datangi Gudang KPU Tegal, Pastikan Kesiapan Logistik Pemilu 2024

"Antisipasinya harus lebih. Apalagi menghadapi musim hujan di saat pelaksanaan pemilu 2024, tidak hanya terkait logistik, tetapi juga bagaimana memindahkan kotak suara juga harus kita antisipasi," kata dia. 

Selain menyinggung curah hujan tinggi saat Pemilu 2024, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Bawaslu, Jateng termasuk pada kondisi rawan sedang. Namun masih terdapat tujuh kabupaten/kota masuk kondisi rawan tinggi. Yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, temanggung, Wonosobo, Megalang, dan Kendal.

"Hasil mitigasi Bawaslu ini menjadi modal kita untuk lebih waspada. Apa yang dimitigasi Bawaslu mudah-mudahan hasilnya tidak seperti itu, tapi ini adalah indikator yang harus kita tindaklanjuti bersama Kesbangpol kabupaten/kota," ujar Sumarno.   

Oleh karena itu, lanjut Sumarno, ia meminta semua pemangku kepentingan  untuk meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan sinergitas, sehingga meski curah hujan tinggi saat Pemilu 2024, pelaksanaan pemilihan tetap berlangsung lancar, aman, dan sukses.

 

BACA JUGA: Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024, Posko Netralitas TNI - Polri di Kabupaten Tegal Didirikan

Dalam kesempatan itu, Sumarno juga memastikan bahwa saat masa tenang pada 11-13 Februari 2024 nanti bersih dari alat peraga kampanye. Untuk itu, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak agar tercipta kondisi benar-benar tenang dan semua masyarakat Indonesia bisa berfikir tenang. 

"Jadi pada masa tenang tidak ada lagi hiruk pikuk kampanye, tetapi berfikir tenang untuk menentukan pilihan pemimpin-pemimpin kita lima tahun ke depan," kata Sumarno.

Sumber: