Walaupun Dibanderol dengan Harga yang Murah, Para Konsumen Menyayangkan 5 Penyakit Honda HR-V Bekas
Honda HR-V Bekas --Picture Edit By Using Corel Draw | Dimas Adi Saputra
RADAR TEGAL - Walaupun dibanderol dengan kisaran harga yang relatif murah, para konsumen menyayangkan 5 penyakit yang ada di Honda HR-V bekas. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Honda HR-V bekas menjadi salah satu mobil yang cukup banyak peminatnya di Indonesia. Dengan berada di segmen SUV kompak, mobil ini dengan cepat mendapatkan banyak peminat dari para pecinta otomotif sejak awal perilisannya.
Sebagai SUV Kompak, tentu Honda HR-V bekas menawarkan banyak keunggulan pada spesifikasinya. Salah satu yan paling menonjol daripada spesifikasi HR-V adalah desain luarnya yang terkesan minimalis namun tetap sporty.
Sayangnya, beberapa pengguna yang membeli HR-V versi bekas, menyayangkan beberapa penyakit yang tertempel pada SUV tersebut. Lalu apa sajakah penyakit Honda HR-V bekas itu?
hBACA JUGA:Tawarkan Lebih Banyak Pilihan Warna, Hyundai Santa Fe 2024 Kini Jadi SUV Rebutan Warga Amerika
Penyakit honda HR-V bekas
Mengutip dari beberapa sumber, ada beberapa penyakit dari HR-V varian bekas yang terbilang mengganggu dan cukup bikin kesal para pembelinya, antara lain:
1. Akselerasi yang Kurang Maksimal
Honda HR-V mengandalkan transmisi CVT yang karakternya lebih halus dan irit bahan bakar dibandingkan transmisi matik konvensional. Namun, tarikan Honda HR-V juga menjadi lebih lemot, terutama saat berakselerasi dari posisi diam.
Hal ini menjadi salah satu kekurangan Honda HR-V yang dikeluhkan oleh beberapa pemiliknya. Adapun pengaruh dari dimensi rendah ala-ala SUVnya itu yang membuat bodinya agak berat untuk di geret mesin 1.5 cc itu.
2. Tombol Sart dan Stop yang Nyangkut
Beberapa penggunda dari Honda HR-V bekas sempat mengeluhkan permasalahan pada tombol start dan top yang menyangkut. Nah permasalahan ini sebenarnya ada solusinya yakni dengan menghidupkan mesin secara benar.
Caranya ialah dengan menekan sekali dan menahan tombol sekaligus menginjak pedal rem, maka cara yang lebih disarankan adalah dengan menekan tombol start stop dua kali, kemudian menginjak pedal rem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: