Kehabisan Ongkos, Penumpang Tujuan Purwokerto Terlantar dan Ini yang Dilakukan Dishub Kabupaten Tegal

Kehabisan Ongkos, Penumpang Tujuan Purwokerto Terlantar dan Ini yang Dilakukan Dishub Kabupaten Tegal

TERLANTAR - Kasi Terminal dan Angkutan Dishub memfasilitasi dua penumpang yang terlantar--

RADAR TEGAL - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tegal melalui bidang angkutan dan terminal memfasilitasi penumpang yang terlantar. Hal itu, dilakukan terhadap warga Kampung Rawa Kalong Karangsana Tambun Utara Kabupaten Bekasi.

Warga tersebut sempat terlantar karena yang bersangkutan kehabisan bekal untuk kembali pulang kampung. Dengan kota tujuan yakni Purwokerto.

Kepala Doshub Muhammad Budi Eko setyawan melalui Kasi Angkutan dan Terminal, Agil Suprayogi mengatakan pihaknya sempat mengakomodir fasilitasi tersebut. Setelah mendapatkan surat pengantar dari Dinas Sosial setempat. 

"Selain surat pengantar dari Dinsos, kami juga mendapatkan surat pengantar dari Polsek Pangkah. Di sana menjelaskan mereka berasal dari Kota Bekasi hendak pulang ke Banyumas dan kehabisan bekal," ujarnya, Jumat 26 Januari 2024.

BACA JUGA: 2.561 Penumpang dari Terminal di Kabupaten Tegal Tunda Keberangkatan ke Perantauan, Ini Penyebabnya

Menurut Agil setiap tahunnya dipastikan ada penumpang yang terlantar atau kehabisan bekal sebelum sampai tujuan. Selama tahun 2023 tercatat ada kurang lebih 5 penumpang yang kehabisan bekal dan diarahkan ke terminal Dukuhsalam. 

"Rata - rata mereka yang kehabisan bekal hendak melanjutkan perjalanan ke sejumlah kota. Seperti, Bekasi, Pemalang, Cilacap, dan Purwokerto," cetusnya. 

Agil mengatakan pihaknya memfasilitasi mereka dengan mencarikan bus sesuai dengan tujuan. 

Terlepas dari itu, Agil mengatakan upaya mewujudkan keamanan dan meminimalisir aksi kriminal di terminal Dukuhsalam juga telah dilakukan. Melalui pemasangan 8 titik CCTV dikawasan tersebut. 

BACA JUGA: Cegah Aksi Kriminal, 8 Kamera CCTV Dipasang di Terminal Dukuhsalam Kabupaten Tegal

"Pemasangan CCTV di kawasan terminal juga sebagai implementasi Permenhub 24/ 2021 tentang penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan. Sebelumnya beragam aksi kriminal sempat terjadi di Terminal Dukuhsalam, mulai pencurian gerobak, pembobolan kios, hingga pencurian suku cadang bus dan helm pengunjung," ungkapnya.

Bahkan, imbuh Agil, luasnya terminal memberi celah pelaku kriminal. Hingga areal terminal dijadikan ruang untuk menelantarkan orang yang kehabisan bekal atau ongkos menuju tempat asal.  

"Selain itu, pemasangan CCTV ini merupakan fasilitas penunjang terminal yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan pelaksaan di terminal. Mengingat luasan terminal Dukuhsalam yang semuanya tidak terkontrol atau terawasi sepenuhnya oleh petugas," tegasnya. (*)

Sumber: