Ciptakan Harmonisasi Menjelang Pemilu 2024, Pemuka Agama Diharapkan Mampu Jadi Perekat

Ciptakan Harmonisasi Menjelang Pemilu 2024, Pemuka Agama Diharapkan Mampu Jadi Perekat

DOA BERSAMA- Enam tokoh lintas agama memimpin doa bersama untuk keselamatan bangsa menuju Pemilu Damai 2024. di Hotel Grand Dian Slawi, Selasa 28 November 2023.-Istimewa-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Menjelang Pemilu 2024, pemuka agama diharapkan menjadi perekat umat yang menciptakan harmonisasi melalui penyampaian nilai-nilai kedamaian dan kerukunan yang ada di ajaran agama. Sehingga bisa memberikan pengaruh positif, mendatangkan kesejukan di tengah kontestasi politik yang sedang berlangsung.

Hal itu seperti disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat doa bersama untuk keselamatan bangsa menuju Pemilu 2024. Doa bersama tersebut dipimpin langsung oleh enam tokoh lintas agama di Hotel Grand Dian Slawi, Selasa 28 November 2023.

Kegiatan itu digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tegal bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tegal.

Tokoh agama yang di hadir di antaranya Tokoh Agama Konghucu Jiao Sheng (Js) Melani Thesiadi, Tokoh Agama Budha Pandita Muda Sunarni, Tokoh Agama Hindu I Mangku Sugono, Tokoh Agama Kristen Pendeta Sugeng Prihadi, Tokoh Agama Katholik Pastor Reverendus Pater (RP) Joseph Qhoiledwarin dan Tokoh Agama Islam KH. Bachroni.

BACA JUGA:Kampanye Politik Gunakan Fasilitas Negara dan Pemerintah, Aparat Terancam Sanksi Pidana

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan jika doa bersama ini adalah bagian dari cara merendahkan diri di hadapan kemaha-agungan Tuhan untuk memohon ampun. Meminta welas-asih-Nya agar dijauhkan dari segala marabahaya, dari berbagai persoalan kebangsaan di tengah dinamika dan gonjang-ganjing politik dalam negeri menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 yang tinggal hitungan 78 hari lagi.

Menurutnya, menghadapi situasi politik yang kian menghangat, para tokoh agama, terlebih pemuka agama diharapkan mampu menjadi perekat umat.

Umi menjelaskan, setiap pribadi memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyebarkan pesan kedamaian, menyampaikan kabar kebenaran di era keterbukaan informasi dan media sosial seperti sekarang ini.  Terlebih fenomena konten manipulatif atau rekayasa informasi baik dalam bentuk teks, gambar, suara, video ataupun gabungan keempatnya cenderung meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

Dia mengimbau agar masyarakat lebih teliti dalam memilah dan memilih informasi. 

“Verifikasi sumber informasi atas setiap berita atau info yang diterima. Intinya saring dulu sebelum sharing,” katanya.

BACA JUGA:Bawaslu Kota Tegal Awasi Kedatangan Kotak Suara Pemilu 2024 di Gudang KPU, Ini Hasilnya

Dia pun mengajak seluruh elemen meningkatkan literasi digital di masyarakat. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari perbuatan melanggar hukum seperti menyebarkan berita palsu, berita hoaks, terlebih ujaran kebencian dan profilerasi atau perbuatan menghujat para tokoh, para pemimpin di negeri ini.

“Kita bangun generasi yang selalu berbuat baik, berbicara baik, berpikiran positif dan berakhlak mulia sebagai modal terbesar kita membangun Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Ditemui usai acara, Ketua FKUB Kabupaten Tegal Badrodin menuturkan bahwa doa lintas agama ini dilakukan untuk mendoakan kesuksesan Pemilu 2024 mendatang. Sebab berkaca pada momen Pilpres tahun-tahun sebelumnya, kondisi di tengah-tengah masyarakat memanas karena berbeda pilihan ataupun hal lainnya.

Sumber: