Risiko Kerugian Menggunakan Paylater untuk Beli Laptop, Pertimbangkan Sebelum Malah Boncos

RADAR TEGAL - Kerugian menggunakan paylater untuk beli laptop, akan dibahas dalam artikel ini. Paylater merupakan salah satu metode pembayaran yang semakin populer di Indonesia.

Metode pembayaran ini memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau jasa, secara mencicil tanpa menggunakan kartu kredit. Termasuk di antaranya menggunakan paylater untuk beli laptop. 

Paylater menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan secara instan. Yakni tanpa perlu menunggu sampai memiliki uang tunai yang cukup, baru menggunakan paylater untuk beli laptop.

Salah satu barang yang sering didapatkan dengan menggunakan paylater adalah untuk beli laptop. Laptop merupakan barang elektronik yang harganya cukup mahal, sehingga banyak orang yang memilih untuk membelinya secara cicilan.

Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa kerugian menggunakan Paylater yang harus dipertimbangkan sebelumnya untuk membeli laptop.

BACA JUGA: 7 Trik Jitu agar Tidak Ketergantungan Paylater untuk Belanja, Gak Perlu Sampai Ngutang!

BACA JUGA: Berapa Denda Keterlambatan Pembayaran Shopee PayLater? Begini Cara Mengurangi Bayaran Dendanya

Risiko kerugian bertransaksi menggunakan paylater

Berikut adalah beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan Paylater untuk membeli laptop:

1. Biaya yang Lebih Tinggi

Kerugian menggunakan Paylater biasanya akan terkena biaya bunga dan biaya administrasi. Biaya bunga ini biasanya berkisar antara 2% hingga 30% per bulan. Biaya administrasi juga biasanya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp100.000 per transaksi.

Dengan demikian, jika Anda membeli laptop dengan harga Rp10.000.000 dengan menggunakan Paylater, maka Anda akan dikenakan biaya bunga dan biaya administrasi sebesar Rp2.000.000 hingga Rp3.000.000 selama masa cicilan.

2. Terjerat Utang

Paylater menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk membeli barang atau jasa secara cicilan. Namun, kemudahan ini juga dapat menjadi bumerang bagi pengguna yang tidak bisa mengatur keuangan dengan baik.

Sumber: