Pasrah! Pupuk yang Diduga Palsu Berisi Tanah, Petani di Banyumas Tetap Taburkan ke Tanaman

Pasrah! Pupuk yang Diduga Palsu Berisi Tanah, Petani di Banyumas Tetap Taburkan ke Tanaman

DIDUGA PALSU - Petani di Banyumas menunjukkan pupuk yang diduga palsu yang telah dibelinya.-RADAR BANYUMAS-

RADAR TEGAL- Pasrah! Nampaknya hanya itulah yang bisa dilakukan petani di Banyumas setelah membeli pupuk yang diduga palsu. Pasalnya, selain sudah dibeli, mereka juga membutuhkannya untuk pemupukan.

"Pasrah, mau bagaimana lagi sudah dibeli. Kebetulan memang sedang butuh untuk memupuk pohon durian, sudah waktunya pemupukan," tutur salah satu pembeli diduga pupuk palsu, Tasikun Ma'ruf, Senin 27 November 2023.

Dia mengaku mengetahui pupuk tersebut diduga palsu setelah diberitahu oleh anaknya. Lalu, dia membuka pupuk untuk mengecek.

"Pupuk isinya tanah, teksturnya halus," jelas Ma'ruf sembari memperlihatkan butiran pupuk yang telah dihancurkan.

BACA JUGA:Geger! Pupuk Palsu Diduga Beredar di Banyumas, Warga: Kaget Saya

Meski diduga pupuk palsu, Ma'ruf mencoba menaburkan ke pohon durian yang berada di sekitar rumah. 

Peredaran diduga pupuk palsu hebohkan Desa Watuagung Kecamatan Tambak. Sebab, fisik pupuk tidak sesuai dengan mutiara 16.16.16.

Di wadahnya tertera tulisan Pupuk Perkebunan dan Pertanian Mutiara 16 16 16. Netto 50 kilogram. NO KEMENTAN 04.01.2022.339.

Pupuk diproduksi oleh PT. Semeru Jaya Gemilang Gresik. Pada wadahnya juga dilengkapi rincian unsur hara dan jenis pupuk pembenah tanah.

BACA JUGA:Harga Pupuk Bersubsidi di Pagerbarang Disebut Tidak Wajar, Warga Ngadu ke DPRD Kabupaten Tegal

Ketika Ma'ruf membandingkan dengan pupuk NPK Mutiara asli yang masih dimiliki. Terdapat perbedaan warna, diduga pupuk palsu biru lebih tua. Sedangkan yang asli biru muda dan tekstur keras.

Kasus dugaan pupuk palsu tengah heboh di Banyumas. Tepatnya di Desa Watuagung Kecamatan Tambak yang geger dengan peredaran diduga pupuk palsu. 

Tidak hanya satu orang, lebih dari sepuluh orang membeli pupuk yang diduga palsu tersebut.

"Saya ikut beli pupuk dua sak," kata Tasikun Ma'ruf, 67 tahun warga Desa Watuagung. 

Sumber: