5 Mitos Menabrak Kucing saat di Jalan, Salah Satunya Pertanda Buruk, Kamu Percaya?

RADAR TEGAL - Indonesia menjadi tempat berkembangnya banyak mitos dan legenda. Salah satu mitos terkenal adalah menambrak kucing bisa mendatangkan hal buruk.

Mitos menabrak kucing ini menjadi terkenal karena di Indonesia sendiri banyak sekali kucing liar. Terkadang kucing tersebut menyebrang jalanan yang ramai banyak orang lalui.

Hal itulah yang membuat banyaknya kejadian yang membuat mitos menabrak kucing semakin terkenal. Dengan banyaknya kasus tersebut, orang-orang mulai membangun dan menghidupkan mitos.

Mitos menabrak kucing ini kebanyakan mengarah ke hal yang negatif dan penuh misteri. Jika kamu baru saja mengalami hal itu, sebaiknya kamu membaca artikel ini dahulu.

BACA JUGA:Asal-usul dan Makna Mitos Kejatuhan Cicak, Ternyata Faktanya Mengejutkan

BACA JUGA:Mitos Randu Jajar Pemalang, Jika Dua Pohon Raksasa Itu Ditebang Diyakini Bisa Picu Petaka

5 Mitos menabrak kucing saat di jalan, apa kamu pernah?

1. Pertanda sakit

Mitos pertama adalah aka datangnya penyakit. Penyakit ini akan menyerang Sang penabrak.

Bisa jadi setelah sampai rumah akan sakit langsung atau bisa jadi beberapa hari kemudian. Tak ada hal yang bisa menjelaskan tentang ini.

2. Mendapatkan sial

Selanjutnya, kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan nomor 2 ini. Setelah kamu menabrak hewan lucu itu sering orang kaitkan dengan akan datangnya kesialan.

Kesialan ini bisa berupa sakit, ekonomi atau lainnya. Untuk itu sebaiknya kamu kuburkan kucing tersebut segera.

BACA JUGA:Mitos Banyak Jerawat Banyak Pacar Apakah Benar? Ini Data dan Faktanya

BACA JUGA:Mengupas Mitos Bulan November, Khususnya Hari Jumat Kliwon yang Dikaitkan dengan Hal Spiritual

3. Mitos menabrak kucing: Keguguran kandungan

Pertanda selanjutnya adalah akan adanya keguguran kandungan. Jika Sang penabrak memiliki istri, hal ini bisa menjadi pertanda buruk.

Lebih kuat lagi jika kucing yang tertabrak berwarna hitam. Ini biasanya akan lebih cepat mendatangkan kesialan itu.

4. Arwah kucing gentayangan

Sumber: