Disdikbud Perkuat Capaian Peningkatan Mutu Sekolah Penggerak Kabupaten Tegal Melalui PMO

Disdikbud Perkuat Capaian Peningkatan Mutu Sekolah Penggerak Kabupaten Tegal Melalui PMO

Kepala Disdikbud didampingi ketua satgas PMO membuka gelaran Project Management Office untuk peningkatan mutu sekolah penggerak Kabupaten Tegal.-Hermas Purwadi-

RADAR TEGAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdkbud) Kabupaten Tegal terus berupaya memperkuat capaian peningkatan mutu Sekolah Penggerak melalui Project  Management Office (PMO) angkatan ke II  bulan November 2023. Kegiatan dilangsungkan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. 

Dalam kegiatan ini turut diundang sekolah penggerak Angkatan II yang terdiri dari 4 TK, 13 SD, dan 3 SMP di Kabupaten Tegal. Selain dari sekolah penggerak, Disdikbud juga mengundang stakeholder pendidikan, diantaranya perwakilan dari BBPMP Jawa Tengah, BBGP Jawa Tengah, Captain dan partner belajar.id dan juga dari Tanoto Foundation. 

Kepala Disdikbud Kabupaten Tegal Fakihurrokhim SSos MM menyampaikan pentingnya peran dari Sekolah Penggerak yang didaulat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi sebagai percontohan dan penggerak perubahan dalam reformasi Pendidikan. 

"Perubahan tersebut khususnya dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka yang merupakan program utama peningkatan kualitas pendidikan saat ini," ujarnya Kamis 9 November 2023.

BACA JUGA:Tingkatan Kompetensi Guru Kabupaten Tegal, Disdikbud Gandeng Tanoto Foundation

Maka, Fakih berpesan segera bergerak lakukan perubahan. Bahwa setiap orang dan pendidik harus bergerak. Apalagi telah didaulat menjadi bagian dari sekolah penggerak.

Pihaknya juga menegaskan bahwa setiap ada Project Management Office (PMO) harus ada program yang jelas sebagai keluaran. 

“Jadi setiap kegiatan di Disdikbud, sekarang harus jelas mulai dari apa inputnya, prosesnya, outputnya, outcome dan kalau bisa sudah dihitung benefit yang didapatkan,"cetusnya. 

Terpisah Kepala Bidang Pembinaan SD dan juga ketua Satgas PMM dan PMO Satiyo SPd MM menjelaskan bahwa sekolah penggerak dilakukan terintegrasi dengan ekosistem dan intervensi dilakukan secara holistik. Mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemerintah Daerah.

BACA JUGA:Disdikbud Kabupaten Tegal Gembleng 48 Pengawas dan 52 Kepala Sekolah Dasar Soal Penyusunan Kurikulum dan PDB

Selanjutnya pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri.

“Kepala sekolah penggerak telah terpilih dan beruntung karena telah mendapatkan 5 tahap intervensi, baik melalui pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan sumber daya manusia di sekolah, pembelajaran dengan paragidma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi Sekolah. Oleh karena itu, saya minta semua sekolah fokus pada jadi percontohan capaian IKM. Baik dalam capaian pemanfaatan PMM, pemanfataan rapor pendidikan dan juga penyebarluasan praktik baik,” ungkapnya. (adv)

Sumber: