Terancam Digusur, 56 Keluarga Miskin di Kampung Bantaran Sungai Jembangan Belakang Trasa Tegal Kebingungan

Terancam Digusur, 56 Keluarga Miskin di Kampung Bantaran Sungai Jembangan Belakang Trasa Tegal Kebingungan

KAMPUNG BANTARAN - Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi Hartono Sosrodjoyo bersama Kasi Kesos Kelurahan Kudaile Wiwik saat berbincang dengan keluarga miskin di kampung bantaran Sungai Jembangan di belakang Trasa Kabupaten Tegal, Jumat 3 Novemb-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

"Ada sekitar 20 rumah yang terkena imbas jika sungai akan dinormalisasi. Imbasnya, rumah akan digusur. Padahal, warga di sini tergolong keluarga tidak mampu. Kalau sampai digusur, kami bingung mau kemana," ujarnya.

Kasi Kesos rutin berkunjung

Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kelurahan Kudaile Wiwik mengaku rutin berkunjung ke keluarga miskin di kampung tersebut. Menurutnya, perekonomian di kampung itu memang sangat memprihatinkan. Setiap hari mereka mencari uang hanya untuk makan. 

BACA JUGA:Jangan Kaget! Bansos PIP Kemendikbud 2023 Bulan November Ini Segera Cair, Sudah Masuk Tahap 3 Loh

Ada yang menjadi pengamen, pemulung dan berdagang. Mayoritas anak-anak mereka putus sekolah. Sebagian juga ada yang tidak bisa membaca, menulis dan menghitung.

"Ekonominya sangat minus. Banyak yang tidak sekolah. Kondisinya sangat memprihatinkan," kata Wiwik, saat ditemui di lokasi.

Kendati demikian, menurut Wiwik, keluarga miskin di kampung bantaran Sungai Jembangan sudah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Praktis, mereka kerap mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik berupa BLT, BPNT, PKH, JKN KIS maupun bantuan lainnya.

"Mereka memang sering dapat bansos. Tapi mereka tidak memiliki rumah pribadi. Mereka hanya tinggal di bantaran sungai. Kondisinya memang sangat memprihatinkan," tukasnya. 

BACA JUGA:Bansos PKH 2023 Rp3 Juta Kemensos Cair Lagi, Begini Cara Cek dan Jadwal Pencairannya

Sungai Jembangan belakang Trasa akan dinormalisasi

Penggiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi Hartono Sosrodjoyo membenarkan jika ada wacana Sungai Jembangan yang berada di belakang Trasa akan dinormalisasi.

Menurutnya, jika itu terjadi, sebaiknya pemerintah mencari solusi sejak dini. 

"Kalau tidak ada solusi, mereka akan tinggal dimana. Karena dipastikan rumah mereka tergusur," kata Hartono, warga Kelurahan Slawi Wetan ini.

Dia menyarankan, jika hendak direlokasi, sebaiknya pemerintah daerah membangun rumah susun (Rusun) di belakang Trasa. Karena di tempat itu, ada lahan yang tidak berfungsi.

BACA JUGA:Bulog Pastikan Bansos Beras 10 Kg Sudah Tersalurkan ke 297 Desa dan Kelurahan di Brebes

Sumber: