Dongkrak IPM, Dindikpora Jemput ATS Lewat Program GKB
Kepala Dindikpora Brebes (dua dari kiri) saat mendaftar ATS kembali bersekolah lewat program GKB, Senin 30 Oktober 2023.(istimewa)--
RADAR TEGAL - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes menjemput Anak Tidak Sekolah (ATS) lewat program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB), Senin 30 Oktober 2023. Hal itu tidak lain untuk mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Brebes yang masih cukup rendah.
Data pokok pendidikan (Dapodik) mencatat setidaknya ada 11.500 ATS di Kabupaten Brebes. Karenanya, butuh peran masyarakat menginformasikan kepada Dindikpora jika ada ATS.
"Maka kami intervensi dari masing-masing tingkat persoalan di lapangan. Contoh, Azzam lulus SD tidak melanjutkan SMP, maka kami berusaha agar tidak putus sekolah. Dan memasukkan ke sekolah ini," ungkap Kepala Dindikpora Brebes Caridah saat menjemput ATS di Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba.
Melalui GKB, Caridah berharap dapat menekan angka ATS dalam rangka menaikkan indikator Rata-rata Lama Sekolah (RTLS) di dalam IPM. Ditambah, adanya kelas hybrid di 3 SMP wilayah tengah, selatan, dan pantura, kemudian di tingkat SMA juga ada kelas virtual.
BACA JUGA:Yuh Sekolah Maning! 600 Anak Putus Sekolah di Kabupaten Tegal Jadi Sasaran
Upaya lain dalam meningkatkan RTLS, lanjut Caridah yakni lewat program Dewasa Tidak Sekolah (DTS) untuk warga usia 22 - 55 tahun agar bisa kembali bersekolah lewat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Kemudian program lain, warga Brebes harus updating Kartu Keluarga, untuk mengubah tingkat pendidikan dan angka meninggal dunia yang harus di-update.
"Updating KK misalnya anak sudah lulus S1 tapi masih tercantum SMP atau SMA dan itu sangat mempengaruhi kondisi rata lama sekolah di Brebes. Sehingga berdampak pada IPM kita rendah dan dari indikator pendidikan yaitu RTLS," imbuhnya.
Salah seorang ATS yang masuk dalam program GKB Nazril Khairul Azzam (12) mengaku senang akhirnya melanjutkan sekolah ke jenjang menengah pertama di MTs Negeri Al Ikhlas Kluwut, Bulakamba. Sebelumnya, Azzam, panggilan anak pasangan Supriyanto (37) dan Megawati (36) warga RT 3, RW 14 Desa Kluwut, terpaksa hanya sampai lulus Sekolah Dasar (SD) setelah orangtua tak memiliki biaya sekolah.
"Alhamdulillah, senang bisa sekolah. Cita-cita ingin jadi polisi," kata Azzam di rumahnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: