Gak Membosankan, Begini Cara Polres Tegal Edukasi Warga SMPN 1 Margasari Cegah Karhutla

Gak Membosankan, Begini Cara Polres Tegal Edukasi Warga SMPN 1 Margasari Cegah Karhutla

Warga SMPN 1 Margasari mengikuti edukasi cegah karhutla diareal hutan Margasari.-Hermas Purwadi-

RADAR TEGAL - Gak membosankan. Begitulah kira-kira cara Polres Tegal melalui Polsek Margasari edukasi warga SMPN 1 Margasari cegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutala).

Upaya memberikan pengembangan wawasan terkait maraknya kasus karhutla dilakukan Polsek Margasari dengan dikemas dalam kegiatan outbond. Para siswa diajak belajar langsung di tengah alam.

Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun SH SIK melalui Kapolsek Margasari AKP Warjiana SH menyatakan, penyuluhan atau edukasi dilaksanakan dengan metode kegiatan outbound. Siswa belajar langsung di tengah alam. 

"Kegiatan diawali dengan olahraga ringan di lapangan belakang sekolah dilanjutkan berjalan kaki menuju kawasan hutan Jati Margasari," ujarnya Jumat 27 Oktober 2023.

BACA JUGA:Hingga 8 September, 168 Karhutala Terjadi di Jateng, Pj Gubernur Bilang Begini

Sementara itu Kepala SMPN 1 Margasari Drs Winarko MPd menyatakan, kegiatan pembinaan atau sosialisasi ini sengaja digelar di hutan agar dampaknya lebih mengena bagi siswa didiknya. 

"Di sini siswa didik mendapatkan beragam materi dari Polsek Margasari terkait pembentengan diri dari kenakalan pelajar secara umum yang melibatkan anak SMP seperti tawuran, merokok hingga miras. Disinilah siswa didik diminta untuk menjaga nama baik almamater sekolah dengan menghindari perbuatan tercela," cetusnya.

Sementara materi inti disampaikan Bripka Abi Nugroho. Dia menjelaskan tentang faktor penyebab, dampak, sanksi hukum dan upaya mencegah karhutala.

Menurutunya erosi, bencana alam, punahnya spesies fauna, pemanasan global dan menurunnya devisa adalah dampak karhutla. 

BACA JUGA:MANTAP! Dicurhati Kebakaran Hutan, Satgas Karhutala Pemalang Langsung Eksekusi Laporan

"Disini para siswa memiliki peran untuk ikut mensosialisasikan dampak tersebut di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing,” ungkapnya.

Antusiasme peserta cukup tinggi terutama saat sesi tanya jawab dan yel-yel. Pihaknya memberi apresiasi digelarnya pembinaan ini, yang konon merupakan yang pertama kalinya dilakukan di tingkat pelajar di Kabupaten Tegal. (adv) 

Sumber: