Wujudkan Desa Tangguh Bencana, BPBD Kabupaten Tegal Kolaborasi dengan Pemdes
Kalak BPBD Elliya Hidayah mensupport pembentukan Destana hasil kolaborasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah.-Hermas Purwadi-
RADAR TEGAL - Upaya serius Pemkab Tegal melalui BPBD untuk mengembangkan terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana) terus dilakukan. Setelah tahun ini terbentuk 6 Destana, penambahan akan dilakukan di tahun 2024 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Widi Harsono menyatakan bahwa saat ini sudah terbentuk 16 Destana dari total desa yang ada di Kabupaten Tegal sebanyak 281 atau baru setara 5,6 persen.
"Disinilah BPBD perlu terus melakukan terobosan agar upaya percepatan pembentukan Destana melalui kolaborasi dengan pemerintah desa dan BPBD Provisi Jawa Tengah bisa diwujudkan," ujarnya Kamis 26 Oktober 2023.
Pihaknya mengaku sejak tahun 2017 hingga tahun 2022 baru bisa terbentuk Destana di10 desa. Kemudian di tahun 2023, kolaborasi bareng BPBD Provinsi terwujud 6 Destana.
BACA JUGA:Gunung Slamet Waspada, BPBD Kabupaten Tegal Terapkan Status Siaga Darurat
"Di tahun 2024 kita akan bangun kolaborasi dengan pemerintah desa agar bisa mengupayakan Dana Desa untuk mendukung lahirnya Destana, selain tetap menjalin sinergitas dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah," cetusnya. Menururtnya sharing anggaran dan sumber daya sebagai salah satu upaya percepatan tumbuhnya desa-desa tangguh bencana di wilayah Kabupaten Tegal.
"Pembentukan Destana merupakan program rutin berkesinambungan yang BPBD lakukan. Selain ada pembentukan juga ada upaya pembinaan Destana. Yang sudah terbentuk kita wajib membina, dan bagi desa yang belum terbentuk kita edukasi agar tergerak untuk membentuk. Destana ini harus berasal dari usulan desa. Kami hanya bisa sebatas mendorong agar pemerintah desa lahir inisiatif untuk membentuk Destana," ungkapnya.
Bagi 16 Destana yang sudah terbentuk, BPBD terus melakukan support, baik dalam pola latihan maupun dalam memenuhi dokumen terkait Destana. Termasuk dalam penyusunan program kegiatan.
Diharapkan pemerintah desa menyiapkan alokasi anggarannya untuk penanggulangan bencana. Sebab bencana tahunan yang kerap terjadi harus terus diwaspadai sebagai bencana berulang.
BACA JUGA:Bantu Air Bersih di Daerah Krisis, Dharma Wanita BPBD Kabupaten Tegal Gelontorkan 4000 Liter
"Kami himbau setiap desa perlu menjalankan program ini dan perlu adanya perencanaan yang matang. Karena ini menyangkut keselamatan manusia. Terlebih kita harus paham dan tahu bencana yang berulang setiap tahunnya dan sudah ada tanda-tandanya seperti musim penghujan yang bisa disertai angin puting beliung, bencana tanah longsor maupun banjir,” jelasnya.
Menurutnya, implementasi program Destana bertujuan antara lain melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dari dampak yang merugikan. Selain itu meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan peran serta masyarakat, khususnya pada kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: