Atraksi Pencak Silat NU Pagar Nusa di Kota Tegal Memukau Penonton, Ada yang Patahkan Besi

Atraksi Pencak Silat NU Pagar Nusa di Kota Tegal Memukau Penonton, Ada yang Patahkan Besi

ATRAKSI- Anggota pencak silat Pagar Nusa saat atraksi di Taman Pancasila Kota Tegal, Minggu 22 Oktober 2023.-Meiwan Dani R-radartegal.disway.id

Sementara, pada penampilan atraksi pencak silat menaiki tangga pedang tersebut tidak hanya diperankan oleh santri putra Pagar Nusa. Juga ikut tampil 2 santri puteri. 

Selain itu, atraksi lainnya adalah memecahkan gelas diperankan 1 santri, pemotongan timun, pemotongan semangka, tidur di atas paku yang semua itu dilakukan dengan mata tertutup, diperankan 5 santri. Sedangkan 4 santri lainnya saling membantu.

"Penampilan atraksi tersebut tidak hanya diperankan oleh santri putra Pagar Nusa, namun juga 2  santri puteri," tutur Ketua Pencak Silat NU Pagar Nusa Kota Tegal Abdul Aziz.

BACA JUGA:Hari Santri Nasional, Anggota DPRD Beri Pesan Ini ke Santri di Brebes

Salah satu santri yang mengikuti atraksi, Fik Hidayatullah mengatakan bahwa di pencak silat Pagar Nusa semua santri dilatih sama, baik putra maupun putri.

"Sama-sama diberi materi, jurus dan olah kanuragan," ujarnya.

Wujud rasa syukur

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Tegal KH. dr. Abdal Hakim Tohari, Sp.MR,MM, mengungkapkan bahwa atraksi pencak silat tersebut merupakan wujud rasa syukur hari santri. Sebab mereka juga bagian dari santrinya KH Hasyim Asy’ari, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupaten Jombang Jawa Timur.

"Atraksi semata-mata ditampilkan sebagai wujud syukur para santri Pagar Nusa sebagai unjuk diri karena bangga menjadi santrinya KH Hasyim Asy’ari,"ucapnya.

BACA JUGA:Puncak HSN, Ribuan Santri di Brebes Ikut Upacara di Lapangan Asri Bumiayu

Atraksi tersebut sangat meriah sekaligus menegangkan. Hampir seluruh peserta upacara merapat ke depan area dengan berdesakan demi menyaksikan atraksi demi atraksi. 

Diawali dengan raut muka yang tegang, dan diakhiri dengan tepuk tangan dan sorak bergembira.

Salah satu santri yang menyaksikan, Abdul Honi mengungkapkan pada awalnya ada sedikit tegang dan cemas. Namun ketika sudah selesai menjadi bangga dan senang.

"Awalnya sempat merasa ngeri, karena melihat beling diinjak-injak, pedang yang tajam dinaiki, juga penampilan lainnya, tetapi setelah selesai semuanya, ternyata keren sekali," ujarnya.

Sumber: