Mitos Gunung Slamet yang Bikin Bulu Kuduk Merinding, Mulai dari Tempat Para Dewa hingga Ramalan Jayabaya

Mitos Gunung Slamet yang Bikin Bulu Kuduk Merinding, Mulai dari Tempat Para Dewa hingga Ramalan Jayabaya

Mitos Gunung Slamet | Foto: @pendakihampa.di, @devijohansenn--

RADAR TEGAL – Gunung Slamet merupakan salah satu dari enam gunung yang terdapat di Jawa Tengah. Berikut mitos gunung slamet.

Gunung Slamet sendiri diketahui menjadi gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa. Gunung Slamet ini juga memiliki beberapa kisah misteri atau mitos.

Kata Slamet sendiri kerap diartikan sebagai selamat. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang percaya apabila Gunung Slamet merupakan gunung yang memberikan keselamatan.

Meskipun begitu, sebagian masyarakat Jawa menganggap Gunung Slamet sebagai salah satu gunung yang dikeramatkan. Jadi, tidak heran apabila banyak kisah-kisah misteri atau mitos yang menyelimuti Gunung Slamet.

Tidak hanya itu, Gunung Slamet juga diketahui menyandang predikat sebagai gunung tertinggi di Jawa Tengah dan kedua di Jawa setelah Gunung Semeru. Apabila dilihat dari administrasi, gunung iniberada di empat wilayah kabupaten melipuri Banyumas, Purbalingga, Brebes, dan Tegal.

Tidak hanya mitos dan misteri yang beredar, Gunung Slamet juga diketahui memiliki keindahan alam yangg menakjubkan.

BACA JUGA: Ketahui Sederet Fakta Unik Gunung Slamet, Benarkah Menjadi Kunci Pulau Jawa?

Mitos Gunung Slamet

1. Tempat bersemayamnya para Dewa

Tahukah Anda bahwa salah satua mitos Gunung Slamet yang cukup populer yakni menjadi salah satu tempat bersemayamya para dewa.

Diketahui, puncak Gunung Slamet ini diyakunu merupakan bersemayamnya para dewa dan menjadi penghubung antara bumi dan kahyangan.

Merangku dari jateng.solopos.com, Gunung Slamet diketahui mempunyai mitos bahwa puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan sebagai pasak bumi.

Kisah tersebut dimuat dalam kitab Tantu Panggelaran yang mengungkapkan bahwa sejatinya sebelum Gunung Slamet ditanamkan, Pulau Jawa ini masih terombang-ambing dilautan karena belum ada penaknnya.

BACA JUGA: Meningkat! Status Gunung Slamet Naik Menjadi Waspada, Gempa Hembusan Terjadi 2.096 Kali

2. Mitos makhluk halus

Seperti gunung pada umumnya. Gunung Slamet juga memiliki  cerita misteri atau mitos menegnai keberadaan sosok makhluk halus.

Makhluk tersebut diyakni bersemayam di Gunung Slamet yakni Sang Bahureksa atau penguana di Gunung Slamet yakni Mbah Jamur Dipa.

Adapun menurut cerita dari  sesepuh di Dusun Bambangan, sebutan Mbah Jamur Dipa ini berawal dari seorang pendaki yang bermalam di Gunung Slamet dan bermimpi bahwa Ia didatangi oelh sesosok orang yang bernama Mbah Jamur  Dipa.

Tidak hany didatangi melalui mimpi, roh dari Mbah Jamur Dipa  ini juga bisanya merasuki para pendaki untuk menunjukkan identitiasnya dengan cara berbicara melalui perantara manusia yang dirasukinya.

BACA JUGA: 4 Imbauan BPBD Kabupaten Tegal Perihal Naiknya Status Gunung Slamet Jadi Waspada, Nomor 2 Paling Rawan

3. Mitos ramalayan Jayabaya

Tahukah Anda bahwa sebagian masyarakat Indonesia pasti suah mengtahui mengenai Prabu Jayabaya.

Raja yang terkenal akan ramalannya mengenai mitos Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua pada ramalan Jayabaya yang mengatakan bahwa “…nugel tanah Jawa kaping pindho…” Ramalan itu berarti “…mematahkan tanah Jawa untuk yang kedua kali…”

Hal ini bukanlah hal yang mustahil karena menurut sejarah, dulu Pulau Jawa dan Sumatra tergabung menjadi satu daratan kemudian terpisah dan banyak orang yang percaya terpisahnya kedua pulau ini disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau Purba.

Hal ini pun mengundang pertanyaan yang menyangkutpautkan dengan ramalan Prabu Jayabaya di atas benarkah Pulau Jawa akan terbelah untuk kedua kalinya.

BACA JUGA: Meski Status Gunung Slamet Jadi Waspada, Aktivitas Warga di Lerengnya di Pemalang Masih seperti Biasa

4. Terdapat tempat-tempat angker

Mengutip dari jareng.solopos.com, diketahui bahwa mitos  dari Gunung Slamet di Dusun Bambangan ini berasal dari adanya tempat angekr di Gunung Slamet tepatnya di pos 2 dan 9.

Hal ini karena, banyaknya peristiwa orang yang meninggal di tempat tersebut. Beredarnya mitos tersbeut juga berawal dari informasi para pendaki yang setelah melakukan pendakian menceritakan bahwa peristiwa aneh yang dialami para pendaki tersebut juga kerap dialami oleh kelompok pedaki lainnya.

Hingga pada akhirnya, terdapat seorang warga Bambangan yang ingin membuktikann kebenaran cerita tersebut dan ternayata pada saat tidur di pos 2, orang tersebut  diganggu oleh makhluk halus yang sering diceritakan oleh para pendaki yang menginap di pos 2.

Sedangkan di pos 9 yakni di Pelawangan, mitos yang cukup populer yakni mengenai keberadaan pasar setan.

Konon di lokasi tersebut banyak suara makhluk halus yang didengar oleh para pendaki. Bahkan kabarnya, mitos tersebut kerap terjadi dan dialami oleh Warga Dusn Blambangan ataupun para pendaki.

BACA JUGA: Obyek Wisata Guci Sudah Dikunjungi 2,8 Juta Wisatawan, Kini Ada Jeep Offroad ke Jalur Pendakian Gunung Slamet

Demikian ulasan mengenai mitos Gunung Slamet. Semoga bermanfaat. (*)

Sumber: