Meningkat! Status Gunung Slamet Naik Menjadi Waspada, Gempa Hembusan Terjadi 2.096 Kali

Meningkat! Status Gunung Slamet Naik Menjadi Waspada, Gempa Hembusan Terjadi 2.096 Kali

NAIK STATUS - Berdasarkan informasi dari PVMB, status Gunung Slamet meningkat dari normal menjadi waspada, sejak Kamis 19 Oktober 2023.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Sejak Kamis 19 Oktober 2023, status Gunung Slamet mengalami peningkatan. Statusnya naik dari level I (normal) menjadi level II (waspada). 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) sudah menetapkan peningkatan status Gunung Slamet tersebut. Dari hasil pengamatan, telah terjadi Gempa Hembusan sebanyak 2.096 kali, Gempa Tremor Harmonik 3 kali, dan Gempa Vulkanik Dalam 2 kali.

Kemudian gempa tektonik lokal 12 kali, Gempa Tektonik Jauh 7 kali,  dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.2 – 6 mm (dominan 2 mm). 

"Semua itu terjadi sejak 1 – 18 Oktober 2023," ungkap Ketua Pos Pengamatan (Posmat) Gunung Api Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Pemalang Rusdi, saat dihubungi, Jumat 20 Oktober 2023.

BACA JUGA:4 Imbauan BPBD Kabupaten Tegal Perihal Naiknya Status Gunung Slamet Jadi Waspada, Nomor 2 Paling Rawan

Dengan kondisi tersebut, status Gunung Slamet pun kini menjadi waspada.

"Iya betul, statusnya meningkat karena aktivitas seismik atau pun deformasi mengalami peningkatan berdasarkan pantauan kami," kata Rusdi.

Terkait kenaikan status Gunung Slamet ini, pengukuran suhu mata air panas (MAP) pada 3 lokasi menunjukkan nilai temperatur yang hasil pengukuran di MAP Sicaya berfluktuasi pada rentang 54 – 60oC. Saat ini cenderung terjadi penurunan suhu mata air panas.

Suhu di MAP Pengasihan berfluktuasi dalam rentang 47 – 53oC sedangkan di MAP Pandansari berfluktuasi dalam rentang 40 – 47oC, dan saat ini cenderung mengalami peningkatan.

BACA JUGA:Meski Status Gunung Slamet Jadi Waspada, Aktivitas Warga di Lerengnya di Pemalang Masih seperti Biasa

"Dengan kenaikan status ini kami merekomendasikan masyarakat atau pengunjung tidak beraktifitas dalam radius 2 kilometer dari puncak gunung," imbuhnya. 

Dia menjelaskan, peningkatan status Gunung Slamet menjadi waspada ditandai dengan amplitudo gempa tremor yang terjadi terus menerus dan munculnya gempa tremor harmonik, sejak Selasa 17 Oktober 2023 lalu.

"Sampai saat ini masih mengalami kenaikan amplitudo tremor," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: