4 Imbauan BPBD Kabupaten Tegal Perihal Naiknya Status Gunung Slamet Jadi Waspada, Nomor 2 Paling Rawan
Kalak BPBD Ellya Hidayah meminta masyarakat tetap tenang menyikapi perkembangan status Gunung Slamet.-Hermas Purwadi-
RADAR TEGAL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal merespon cepat informasi terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Slamet dari level normal menjadi waspada. Salah satunya dengan mengeluarkan imbauan untuk masyarakat yang tinggal di sekita gunung tertinggi di Jawa Tengah itu untuk tetap tenang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah SIP MM menyatakan, pihaknya langsung memberikan imbauan kepada masyarakat ihwal meningkatnya status Gunung Slamet.
"Saya sudah membuat empat imbauan yang insyaallah bisa menjadi kewaspadaan masyarakat. Tidak lupa, kami juga mengimbau masyarakat terutama yang tinggal ataupun beraktivitas di sekitar Gunung Slamet agar tetap tenang dan tidak terpancing berita-berita tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Slamet," ujarnya Jumat 20 Oktober 2023.
Empat imbauan BPBD Kabupaten Tegal
1. Masyarakat, pengunjung, pendaki maupun wisatawan tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.
2. Masyarakat di sekitar Gunung Slamet diharap tenang dan tidak terpancing berita-berita tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Slamet.
3. Masyarakat agar mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Tegal
4. Masyarakat agar menyampaikan informasi kepada BPBD Kabupaten Tegal jika terdapat aktivitas Gunung Slamet yang dirasakan.
Ditegaskan terkait status Gunung Slamet dinaikkan dari level 1 (normal) menjadi level 2 (waspada) terhitung mulai tanggal 19 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB. Sementara untuk jalur pendakian ke Gunung Slamet tepatnya yang melalui wilayah Kabupaten Tegal semuanya sudah ditutup sejak menangani kebakaran lahan awal Oktober 2023 lalu.
BACA JUGA:Aktivitas Meningkat, Status Gunung Slamet Naik Waspada, Warga Diimbau untuk Ini
"Jalur pendakian ke Gunung Slamet masih ditutup, bahkan sebelum adanya peningkatan aktivitas seperti saat ini. Penutupan dilakukan sejak menangani kebakaran lahan awal Oktober 2023 lalu," ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: