Kabupaten Tegal Krisis Air Bersih, 108 Ribu Liter Air Disalurkan Bupati Gandeng PMI dan Baznas

Kabupaten Tegal Krisis Air Bersih, 108 Ribu Liter Air Disalurkan Bupati Gandeng PMI dan Baznas

BANTUAN- Bupati Tegal Umi Azizah ikut membantu menyalurkan air pada warga yang mengalami krisis air bersih.-Humas Pemkab Tegal-radartegal.disway.id

“Selain dibuat oleh desa, saya juga akan minta dinas PU (Pekerjaan Umum) bisa membuatkan hidran umum, terutama di unit lingkungan yang sering mengalami kekeringan,” ujarnya.

Cara lain yang banyak diterapkan warga di Yogyakarta adalah membuat talang air. Tujuannya untuk memanen air hujan yang disalurkan ke dalam tangki atau bak penampungan serta sumur resapan untuk kemudian digunakan saat datang musim kemarau.

BACA JUGA:Empat Kecamatan di Kabupaten Tegal Rawan Kekeringan, Warga Mulai Kesulitan Air Bersih

BACA JUGA:Pemkab Tegal Distribusikan Ratusan Tangki Air Bersih

Di sini Umi memberikan perhatian besar pada warganya yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Sebab kekurangan air bersih akan berdampak pada sanitasi yang buruk dan berpotensi menambah jumlah kasus stunting.

“Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita serta diare dan cacingan yang akan mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi. Kalau ini terjadi dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kondisi stunting pada balita,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Tegal Imam Sisworo mengatakan, pihaknya bersama Baznas akan terus bersama-sama menyalurkan air bersih ke sembilan desa yang saat ini mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Di antaranya, seperti Tamansari, Dukuhbangsa, Luwijawa, Lembahsari dan Wotgalih di Kecamatan Jatinegara. Kemudian Desa Harjasari dan Jatimulya di Kecamatan Suradadi, lalu Desa Kedungkelor di Kecamatan Warureja serta Desa Karanganyar di Kecamatan Kedungbanteng.

BACA JUGA:Cukupi Kebutuhan Air Bersih di Dua Kecamatan, Pemkab Tegal Gandeng Pemkab Pemalang

BACA JUGA:Potensi Hibah Air Minum Pemerintah Australia ke Perumda Tirta Ayu Tembus Rp11 Miliar

“Setiap harinya kami kirimkan 12.000 liter air untuk masing-masing desa. Per tanggal 31 Agustus (2023) lalu, air bersih yang sudah kita salurkan di empat kecamatan ini sebanyak 450.000 liter. Nanti akan kita suplai sampai Oktober mendatang. Mudah-mudahan musim kemaraunya segera berakhir,” kata Imam.

Saat diwawancarai, Tuti Nurohmah, 28, warga Desa Tamansari yang mengalami krisis air bersih mengaku jika air bersih di wilayahnya sudah sulit ditemukan dalam empat bulan terakhir ini. Air sumur sudah sangat sedikit dan keruh, bahkan sebagian mengering. 

Untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian dilakukan di sungai yang jaraknya cukup jauh dari permukiman. Dia pun berharap, pemerintah desa maupun pemerintah daerah bisa memfasilitasi pembuatan tempat penampungan air di setiap blok lingkungan agar pendistribusian bantuan airnya bisa merata.

“Kesulitan air bersih di sini biasanya mulai terjadi di bulan keempat. Terima kasih ibu bupati yang sudah membantu mensuplai air bersih ke kampung kami,” katanya. ***

Sumber: radartegal.disway.id