Mitos dan Sejarah Taman Wisata Air Panas Guci, Ternyata Dari Tongkat yang Ditancapkan?

Mitos dan Sejarah Taman Wisata Air Panas Guci, Ternyata Dari Tongkat yang Ditancapkan?

Taman Wisata Air Panas Guci--

RADAR TEGAL - Masyarakat Tegal pastinya tau dengan taman wisata air panas guci. Dalam wisata ini ada beberapa mitos yang masih dipercaya sampai sekarang.

Mitos sudah menjadi bagian dari kehidupan tanpa kalian sadari. Apalagi dibalik keindahan taman wisata air panas guci terdapat sejarah dan mitos yang belum banyak orang ketahui.

Selain pemandian air panas, wisata ini juag terdapat fasilita lain. Sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan lainnya.

Jika kalian penasaran dengan mitos dan legenda dari taman wisata air panas guci bisa simak artikel ini sampai selesai. Kami akan membagikan penjelasan hal tersebut dibawah ini.

Mitos dan Legenda Taman Wisata Air Panas Guci 

Asal usul nama Guci ada ceritanya. Salah satu versi menyebutkan latar belakang nama itu didasari oleh kisah penyebaran agama Islam. Seorang wali atau ulama yang bertugas berdakwah di kawasan itu selalu membawa guci berisi air.

Air itu dibagikan kepada masyarakat yang ia temui saat berdakwah. Karena yakin akan khasiat air pemberian sang wali, permintaan air dari masyarakat pun semakin banyak hingga akhirnya tak mampu dipenuhi secara langsung oleh sang wali.

Dalam kondisi seperti itu, sang wali kemudian menancapkan tongkat yang selalu ia bawa ke dalam tanah Kemudian dengan izin yang maha kuasa, dari lubang tanah yang tadi ditancapi tongkat muncul mata air panas yang kemudian secara beramai- ramai diambil oleh masyarakat.

Hingga kini, mata air tersebut terus mengalirkan air panas yang diyakini masyarakat penuh dengan khasiat dan kebaikan. Mata air inilah sumber dari pancuran-pancuran yang ada di tempat wisata Guci, Tegal. Dari sekilas legenda itu terungkap nama Guci diambil dari nama tempat penampungan air yang selalu di bawa sang wali.

Beragam Fasilitas

Kawasan wisata air panas Guci terletak di lereng Gunung Slamet di Desa Guci, Kecamatan Bumiaji, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Wikipedia menyebutkan, destinasi wisata ini bila dari Kota Slawi berjarak ± 30 kilometer (km), sedangkan dari Kota Tegal berjarak sekitar 40 km ke arah selatan.

Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum untuk menjangkau lokasi wisata ini. Dari terminal Kota Tegal, pengunjung bisa naik minibus menuju Desa Tuwel dengan waktu tempuh berkisar 30 hingga 40 menit.

Dari desa itu pengunjung dapat melanjutkan perjalan sekitar 30 menit menuju lokasi wisata air panas. Kini, Guci Tegal menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat luas, tidak saja dari masyarakat setempat, tapi juga dari luar Jawa Tengah. Setiap hari, tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik yang menggunakan kendaraan pribadi, transportasi umum, maupun kendaraan sewa.

Selain memiliki wisata air hangat yang menyehatkan, Guci Tegal juga memiliki lanskap alam yang memukau serta udara sejuk khas pegunungan Tegal. Maklum, kawasan ini berada di ketinggian 1.100 meter di permukaan laut (mdpl). Wisatawan dapat merasakan sensasi air hangat di pemandian pancuran 13, pemandian pancuran 7, dan pancuran 5. Mitos yang berkembang di masyarakat, air hangat Guci bisa memberi banyak manfaat.

Sumber: