Tingkat Literasi di Kabupaten Tegal Rendah, Siswa Menulis Hanya untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Tingkat Literasi di Kabupaten Tegal Rendah, Siswa Menulis Hanya untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

WORKSHOP - Presiden Geguritan Banyumas Wanto Tirta mengisi Workshop Literasi Penulisan Kreatif untuk Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Slawi, di Aula SMA setempat, Kamis 24 Agustus 2023.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL - Tingkat literasi di Kabupaten Tegal masih rendah. Termasuk untuk kalangan siswa masih sangat rendah.

Siswa juga jarang menulis sebuah karya. Hal ini menunjukkan tingkat literasi di Kabupaten Tegal yang masih rendah.

Para siswa menulis biasanya hanya dilakukan untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia. 

Hal itu menjadi latar belakang SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal menggelar Workshop Literasi Penulisan Kreatif untuk Guru dan Siswa, di Aula SMA setempat, Kamis 24 Oktober 2023.

BACA JUGA:Forum Pegiat Literasi Kota Tegal Usul Anggaran Peningkatan Perpustakaan Sekolah ke Komisi I DPRD

BACA JUGA:Baru Digiatkan, Program Forum Pena Guru Literasi PGRI Kota Tegal Sudah Hasilkan 58 Buku

Hadir dalam workshop itu, penulis puisi asal Banyumas Wanto Tirta dan pemateri dari Dosen Unikal Pekalongan Dr Dina Nurmalisa. 

Koordinasi Literasi SMA Negeri 1 Slawi Muarif mengatakan, workshop ini diikuti sekitar 150 siswa dan puluhan guru SMAN 1 Slawi.

Dia mengaku sengaja menggelar kegiatan tersebut karena tingkat literasi di Kabupaten Tegal, dan di kalangan siswa sangat rendah.

“Kami terapkan penulisan di pelajaran Bahasa Indonesia, karena harus ada produk yang dihasilkan. Untuk pelajaran lainnya belum diterapkan budaya menulis,” kata Muarif.

BACA JUGA:Literasi Digital Video Telkomsel di SMKN 7 Semarang Hadirkan Kevin Leonardo

BACA JUGA:Terbukti Berdampak Positif, SMK YPT Gandeng Radar Tegal Kuatkan Program Literasi

Dia menyebut, budaya literasi di SMAN 1 Slawi telah digalakkan dengan membuat kelompok penggiat literasi. Mereka memajang hasil karyanya di mading sekolah.

Selain itu, juga di majalah sekolah Melati. Namun sejak era digitalisasi, majalah sekolah itu sudah tidak terbit. Kondisi itu juga seiring dengan pandemi Covid-19. 

Sumber: radartegal.disway.id