Terungkap! Mitos Batu Gantung Gunung Padai: Ancaman Musibah Jika Melanggar Janji

Terungkap! Mitos Batu Gantung Gunung Padai: Ancaman Musibah Jika Melanggar Janji

Ilustrasi Mitos dan Legenda Gunung Padai-Simon Berger-

RADAR TEGAL  –   Mitos dan legenda Gunung Padai telah mengukir cerita magis yang mendalam di dalam sejarah Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Gunung Padai tidak hanya berdiri sebagai rona alam yang megah, tetapi juga melambangkan warisan budaya yang kaya akan cerita-cerita mistis yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.

Mengintip dalam dunia mitos dan legenda Gunung Padai, kita dapat menemukan bahwa setiap fitur alam dan fenomena di sekitarnya diisi dengan makna dan cerita.

Berikut adalah informasi mengenai mitos dan legenda Gunung Padai yang dilansir dari kanal YouTube Legenda Senja oleh Radar Tegal. 

BACA JUGA:Tragedi Bukit Tambun Tulang, Misteri Bulu Perindu, dan Jejak Karma Kejahatan di Gunung Maras

Air yang memiliki nilai keramat

Penduduk sekitar meyakini bahwa aliran air di sekitar Gunung Padai memiliki kaitan dengan Kerajaan Gaib dan dianggap sebagai air yang keramat.

Aliran air ini ternyata menyimpan cerita mistis yang masih sangat diyakini oleh warga setempat.

Banyak orang datang mengunjungi tempat ini dan memanfaatkan airnya sebagai sarana pengobatan.

Ikan belut keramat dan perwujudan penunggu gunung

Selain itu, di mata air keramat ini dulunya terdapat sejenis ikan belut yang dipandang keramat oleh masyarakat setempat.

Belut tersebut memiliki panjang sekitar 30 meter dan muncul di celah-celah kecil tempat air mengalir. Makhluk ini diyakini sebagai perwujudan penunggu Gunung Padai.

Para pengunjung yang datang untuk berdoa dan membuat nazar sering memberi makan belut ini. Namun, belut keramat itu kini tidak lagi ada di mata air tersebut.

BACA JUGA:Tragedi Pendaki dengan Jumlah Ganjil di Gunung Bondang: dari Legenda Jadi Nyata?

Menurut kisah yang beredar di kalangan penduduk sekitar, belut tersebut dimakan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Pada waktu itu, ada orang yang berkunjung ke mata air bersama keluarganya.

Tanpa menyadari makna keramat belut tersebut, mereka membunuh dan mengolah belut tersebut menjadi makanan.

Tak lama kemudian, kabar menyebar bahwa seluruh keluarga itu meninggal karena kecelakaan.

Batu harapan dan mitos yang membekas

Selain itu, ada mitos lain tentang batu yang digantungkan di sebuah saung di kaki pegunungan.

Biasanya, masyarakat yang ingin berjanji mengunjungi tempat ini dengan menggunakan perahu dan mengikuti serangkaian upacara.

Upacara dimulai dengan membersihkan diri di mata air, kemudian makan bersama dengan bekal yang dibawa.

BACA JUGA:Misteri Batu-Batu di Gunung Sawal: Konon Lebih Usang dari Borobudur

Setelah itu, mereka menggantungkan batu sambil mengungkapkan harapan atau keinginan. Orang yang berhasil mencapai harapan tersebut biasanya akan melepas batunya.

Namun, kecenderungan manusia untuk tidak pernah puas membuat mereka menggantungkan batu baru setelah melepaskan yang sebelumnya. Sampai sekarang, masih banyak batu yang tergantung di tempat itu.

Ancaman tersembunyi dalam mitos

Menurut legenda, jika seseorang telah meraih apa yang diinginkan namun tidak kembali ke kaki Gunung Padai untuk melepaskan batunya, maka akan menimbulkan bencana.

Bencana tersebut bisa berupa kecelakaan, kegagalan usaha, atau bahkan penyakit serius.

Mitos dan legenda Gunung Padai telah memberikan warna magis yang dalam pada pemandangan alamnya, mewariskan cerita-cerita yang menghubungkan manusia dengan dunia spiritual.***

Sumber: legenda senja