Sejarah dan Mitos Pulau Kambang, Berawal dari Tenggelamnya Kapal Inggris dan Ada Sosok Raja Kera

Sejarah dan Mitos Pulau Kambang, Berawal dari Tenggelamnya Kapal Inggris dan Ada Sosok Raja Kera

Sejarah dan mitos Pulau Kembang-Tangkapan layar YouTube/Wisata Kalimantan-

RADAR TEGAL – Pulau Kambang menyimpan tentang sejarah unik dan mitos tertentu yang menjadi daya tarik tersendiri di tengah Sungai Barito. Populer dengan cerita sejarahnya, objek wisata ini juga sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Masih banyak yang belum tahu tentang sejarah unik dan mitos di Pulau Kambang ini. Jika Anda merupakan orang yang hobi hunting foto dan suka trekking di tengah hutan mangrove, maka Anda cocok untuk mengunjungi tempat wisata alam ini.

Berikut selengkapnya informasi singkat dan sejarah beserta mitos tentang Pulau Kambang yang jarang diketahui. Konon, awal mulanya dari tenggelamnya kapal Inggris hingga ada sosok raja kera.

Sejarah dan mitos Pulau Kembang

1) Asal-usul terjadinya pulau

Tenggelamnya kapal dengan penumpang mayoritas Tionghoa yang ingin menguasai kerajaan Kuin, berlabuh menggunakan kapal Inggris dan menetap di Kalimantan bertujuan untuk menguasainya.

Seorang Datu kala itu memberikan syarat kepada mereka agar membelah kayu besar tanpa alat apapun. Ternyata, mereka tidak bisa melakukan syarat tersebut.

Namun, mereka tetap tidak ingin meninggalkan tempat tersebut dan akhirnya si Datu menggunakan kesaktiannya dengan menenggelamkan kapal Inggris beserta penumpangnya itu.

Seiring waktu, bangkai kapal di permukaan air menghalangi tiap batang kayu yang hanyut. Semakin hari tumpukan kayu ditumbuhi pepohonan yang lama-lama menjadi pulau.

BACA JUGA : Mitos Makam Keramat di Deli Serdang, Sering Terdengar Suara Kuda Gaib Tiap Selasa dan Jumat Kliwon

2) Penamaannya berawal dari tenggelamnya kapal Inggris

Untuk sejarah penamaan Pulau Kambang juga berasal dari tragedi tenggelamnya kapal tersebut. Kapal Inggris yang tenggelam itu kebanyakan membawa penumpang dari etnis Cina atau Tionghoa.

Maka dari itu, banyak orang keturunan Cina datang ke tempat ini untuk menghormati para korban tersebut, dengan membawa untaian kembang dalam beberapa waktu. 

Sehingga, tempat tersebut dipenuhi tumpukan kembang dan dari sinilah dinamakan Pulau Kembang atau Pulau Kambang.

Sumber: