Situs Liyangan Setua Peradaban Romawi Kuno? Ternyata Inilah 4 Periode Sejarahnya
Penampakan Batur-Batur Candi di Situs Liyangan--banyumas.tribunnews.com
BACA JUGA:Bukan Yahudi! Ternyata Ini 2 Jawaban Simbol Bintang Daud di Candi Tegowangi
2. Zaman masuknya pengaruh India
Pada Candi Liyangan di situs ini terdapat yoni yang unik. Pertama, tidak seperti yoni yang umumnya dipahat pada sebuah batu tunggal, melainkan disusun dari beberapa batu.
Kedua, yoni ini memiliki tiga lubang, yang sangat langka. Selain itu, yoni seperti ini juga ada di Candi Bima, salah satu gugus candi di dataran tinggi Dieng, yang masih murni bergaya India.
BACA JUGA:Candi Gunung Wukir Ternyata Kiblat Jawa yang Asli, Inilah 3 Fakta Menariknya!
3. Zaman Mataram Kuno
Gaya batur candi di situs ini menunjukkan langgam Mataram Kuno, kira-kira dari abad ke-9 hingga ke-10 M, yang diperkuat dengan temuan guci bergaya Dinasti Tang.
Namun, uji karbon pada tinggalan organiknya, yakni arang kayu dan arang bambu, menunjukkan jejak tahun yang lebih tua, yakni abad ke-3 M.
Jadi, keberadaan situs ini bisa dibilang membentang dari masa pra Kerajaan Mataram Kuno hingga abad ke-11 M. Bahkan, kuat dugaan bahwa situs ini telah digunakan sejak masa pra Hindu-Buddha.
BACA JUGA:3 Fakta Menarik Candi Jago, Salah Satunya Penuh Corak Hindu-Budha
4. Zaman Singhasari-Majapahit
Jika diperhatikan, situs ini menerapkan konsep tiga mandala linier seperti milik candi-candi era Jawa Timur, terutama di zaman Singhasari-Majapahit, alih-alih gaya Jawa Tengah yang kosentris.
Misalnya, denah Candi Jawi di Pandaan, yang berdasarkan reliefnya, juga membagi area candi menjadi tiga mandala linier.
Sama seperti mandala situs ini yang diisi banyak batur bangunan berbahan organik, di mandala Candi Jawi pun terdapat banyak bangunan demikian dengan berbagai ukuran. Kondisi yang sama juga dijumpai di kompleks Candi Penataran di Blitar, Jawa Timur.
Karena itu, gaya ini kemudian muncul kembali. Bahkan, marak pada masa akhir Majapahit ketika kepercayaan lama bangkit kembali, seiring tergerusnya pengaruh Hindu-Buddha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube asisi channel