Situs Liyangan Setua Peradaban Romawi Kuno? Ternyata Inilah 4 Periode Sejarahnya

Situs Liyangan Setua Peradaban Romawi Kuno? Ternyata Inilah 4 Periode Sejarahnya

Penampakan Batur-Batur Candi di Situs Liyangan--banyumas.tribunnews.com

RADAR TEGAL - Sebuah peradaban di tanah Jawa sempat lenyap terkubur akibat letusan Gunung Sindoro. Pemukiman kuno yang kini telah tergali itu dinamai Situs Liyangan

Semua penemuan di Situs Liyangan adalah data sejarah yang menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari keseharian rumah tangga, pekerjaan, ritual, hingga kematian. 

BACA JUGA:3 Bangunan Suci di Gunung Sindoro, Bukti Wilayah Perdikan Jawa Kuno

Situs Liyangan seringkali dianggap sebagai pemukiman Mataram Kuno karena gaya batur candinya. Namun, ada juga pendapat lain bahwa situs ini justru berusia lebih tua lagi, yakni pada masa pra Hindu-Buddha. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu situs bersejarah yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 4 periode sejarah Situs Liyangan.

BACA JUGA:4 Fakta Menarik Situs Liyangan, Katanya Mirip Kota Pompeii Era Romawi Kuno

4 Periode sejarah Situs Liyangan

1. Zaman pra Hindu-Buddha

Semua peninggalan situs ini tergambar dalam berbagai artefak logam dan guci, hingga tinggalan organik seperti kayu, ijuk, pengikat, bahan makanan, dan tulang manusia yang dikubur.

Tinggalan organik semacam itu hampir mustahil ditemukan di era Hindu-Buddha. Karena itu, bisa dibilang situs ini menyimpan gambaran terlengkap mengenai kehidupan Jawa Kuno dibanding candi dan situs lain.

BACA JUGA:Benarkah Mitos Candi Sukuh Peradaban Dunia di Nusantara? Ternyata Ini 2 Jawabannya

Konsep mandala berundak yang ada di situs ini diduga berakar pada kepercayaan asli Nusantara, yakni punden berundak, dengan teras ketiga sebagai tempat candi utama.

Konsep ini telah dikenal leluhur Indonesia sejak zaman Austronesia, sebelum masuknya Hindu-Buddha.

Mungkin setelah masuknya pengaruh India, corak bangunan di sini pun mengikutinya, meski penataan yang berundak-undak tetap dipertahankan.

Sumber: youtube asisi channel